POPNEWS.ID - Pasangan Prabowo Subianto - Gibran Ralabuming dijagokan bakal memenangkan Pilpres 2024, satu putaran.
Hal ini berkaca dari beberapa hasil survei yang menempatkan pasangan nomor urut 2 ini dengan elektabilitas berkisar 50 persen.
Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju, Anggawira, mengaku optimistis pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran pada Pemilu 2024.
Dia mengatakan sebagian besar kelompok milenial dan gen Z yang menjadi kelompok dominan dalam pemilu kali ini memilih Prabowo-Gibran.
"Jadi dari tren yang saya baca juga dari berbagai survei yang ada, itu kan memang pemilih yang under 40 (tahun) ini sebagian besar ada di pemilih Prabowo dan Gibran," kata Anggawira dalam acara Menakar Pilpres Satu Putaran: Sisi Ekonomi Politik dan Efisiensi Anggaran di Posko Repnas Indonesia Maju, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2023).
"Jadi kalau kita lihat dari pemilih majority-nya udah berpihak pada 2, ya pastinya ini tren untuk menuju satu putaran ini pastinya makin menguat," sambungnya.
Anggawira mengakui semua paslon pasti menginginkan menang satu putaran.
Akan tetapi, menurutnya, hanya Prabowo-Gibran yang realistis bisa menang satu putaran jika dilihat dari data.
"Bukan hanya paslon 2, semuanya pengin satu putaran, tapi yang realistis bisa mencapai satu putaran dengan data-data empirik yang ada, inilah paslon 2," ucapnya.
Anggawira mengatakan Pilpres 2024 jika berjalan satu putaran akan menghemat anggaran.
Dia kembali menyampaikan program pemerintahan Presiden Jokowi dapat segera dilanjutkan jika Prabowo-Gibran terpilih.
"Ya, tentunya kita ingin secara efektif dan efisien, apalagi ada penghematan anggaran.
Tapi yang terpenting tadi, hal yang sudah disusun oleh pemerintahan Pak Jokowi bisa segera dilanjutkan," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, mengatakan saat ini tingkat penerimaan masyarakat terhadap pemerintah Jokowi tinggi.
Menurutnya, hal itu menjadi alasan ide keberlanjutan yang digaungkan oleh Prabowo-Gibran menjadi sangat populer.
"Kalau misalnya pemerintah dalam track yang sangat baik hari ini, itu memang yang paling menjanjikan adalah ide soal establishment. Ide keberlanjutan itu menjadi propuler kalau kita berkaca soal approval rating hari ini," ujarnya.
Hasan mengatakan prediksi menang satu putaran ini tidak terjadi bila pemilih Prabowo-Gibran tidak memilih pada hari pemungutan suara. Sementara pemilih pasangan capres-cawapres lain, kata Hasan, yang nantinya akan mendominasi.
"Tapi kalau minimal partisipasi 80%, menurut saya ide tentang satu putaran itu sangat masuk akal. Tapi kalau partisipasi di bawah 80%, yang voting block ini, yang kuat dan militan ini suaranya akan besar," tuturnya. (*)