POPNEWS.ID - Doa Prabowo Subianto di acara kampanye akbar Prabowo-Gibran di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (10/2), tuai pujian.
Bahkan, banyak yang membandingkan doa Prabowo dengan aksi Cak Imin yang mengubah lirik sholawat dengan nyinyiran.
Diketahui, Prabowo Subianto berdoa untuk diberikan kekuatan oleh Allah SWT apabila diberikan amanah memimpin negeri.
Doa itu dipanjatkan saat Prabowo menutup pidato kampanye akbar pamungkasnya di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (10/2).
"Saya menutup sambutan saya ini dengan doa, Saya berdoa kehadirat Yang Maha Kuasa, Saya berdoa kehadirat Allah SWT, Tuhan Masa Besar, Tuhan Maha Kuasa, yang menguasai alam.
Hanya kepadamu kami berdoa, hanya kepadamu lah kami meminta," kata Prabowo.
"Ya Allah, Ya Tuhan, berilah kekuatan kepada kami, agar kami kuat menerima amanat dari Rakyat Indonesia.
Agar kami memiliki kemampuan, kearifan, kecerdasan, keberanian, kejujuran, keikhlasan untuk lindungi Rakyat Indonesia," sambungnya.
Prabowo berdoa agar diberikan kemampuan untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia.
Memberi makan mereka yang susah makan. Menyekolahkan mereka yang kesulitan untuk bersekolah.
"Untuk memberikan pekerjaan yang layak untuk mereka yang susah dapat pekerjaan, untuk beri rumah bagi mereka yang belum punya rumah, Ya Allah berikan kami kekuatan, kekuatan untuk kami terus setia kepada bangsa dan rakyat," ucapnya.
"Terima kasih Ya Allah, terima kasih atas ridho Mu, terima kasih atas segala karunia yang engkau berikan," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengutip sebuah tulisan untuk menutup pidatonya.
Tulisan itu ditinggalkan seorang pemuda berusia 21 tahun yang gugur dalam pertempuran di Tangerang tahun 1946 silam.
Di saku anak tersebut, ada secarik kertas.
"Dia mengatakan, saya kutip 'kita tidak sendirian, Rakyat beribu-ribu orang bergantung kepada kita, rakyat yang tak pernah kita lihat, rakyat yang mungkin tak akan pernah lihat kita, tetapi apa yang kita lakukan, akan tentukan apa yang akan terjadi kepada mereka.'
Cak Imin Ganti Lirik Sholawat
Cak Imin dinilai telah melecehkan sholawat dengan mengganti liriknya dengan nyinyiran.
Diketahui, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, mengawali kampanye dengan sholawat.
Namun, dalam sholawatnya itu ia merubah beberapa lirik.
Liriknya pun mengandung sindiran kepada paslon lain.
"Rakyat sepakat untuk perubahan, pemilu bukan pergantian dari bapak ke anak. Terlibatlah paman, konstitusi hancur berantakan," sholawat Cak Imin yang liriknya diganti berupa sindiran.
"Suara anda jangan mau dibeli. Itu menguntungkan oligarki. Marilah kita tegakkan demokrasi. Indonesia bukan milik dinasti," lanjutnya menambahkan.
Cuplikan video saat Cak Imin sholawatan menjadi viral dan mengundang reaksi warganet.
Dalam unggahan potongan video oleh akun TikTok @anakkoreah, menyayangkan aksi Cak Imin yang bersholawat dengan mengganti lirik untuk menyindir paslon lain.
"Astagfirullah. Sholawat kok gawe ghibah Cak-cak. Etikane ndok endi," komentar warganet. (*)