POPNEWS.ID - Bintang Hollywood, Angelina Jolie beserta anaknya tampaknya ingin menghapus memori tentang Brad Pitt dari hidup mereka.
Diketahui, semasa menikah, pasangan Brad Pitt dan Angelina Jolie ini dikaruniai 3 orang anak.
Kini, Jolie dan 3 anak mereka menghapus nama Pitt dari nama belakang mereka.
Salah satunya adalah Shiloh yang sampai mengajukan gugatan untuk menghapus nama bapaknya itu.
Anak kandung pertama pasangan itu dilaporkan mengajukan dokumen pengadilan untuk melepas nama "Pitt" dari nama belakangnya.
Adapun Shiloh terlahir dengan nama Shiloh Novel Jolie-Pitt.
Dilaporkan TMZ, dokumen pengadilan itu diajukan oleh Shiloh bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-18 yang jatuh pada 27 Mei lalu.
Mendengar kabar tersebut, Brad Pitt disebut dongkol dengan kelakuan anak-anaknya yang membuang nama belakangnya.
"Dia tahu hal itu dan kesal karena Shiloh menghilangkan nama belakangnya. Dia tidak pernah merasakan kebahagiaan lebih dari saat Shiloh dilahirkan. Dia selalu ingin anak perempuan," kata sumber, dilansir People pada Senin (3/6).
"Mengingat dia kehilangan anak-anaknya, ini tidak mudah bagi Brad. Dia mencintai anak-anaknya dan merindukan mereka. Sangat menyedihkan," sumber menambahkan.
Atas pemberitaan itu, netizen pun ikut geram dengan komentar Brad Pitt.
Mereka merasa keputusan anak-anak Pitt wajar setelah apa yang dilakukan sang aktor kepada Angelina Jolie dan keluarganya.
Netizen itu kemudian menyinggung soal dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Pitt di dalam pesawat yang terjadi pada 2016 lalu.
Dalam dokumen gugatan yang dilaporkan Angelina Jolie kepada Brad Pitt atas konflik kilang angur Château Miraval, aktris pemeran Maleficent itu menjelaskan kronologi KDRT yang dilakukan Pitt pada 14 September 2016.
Saat itu, Jolie, Pitt, dan anak-anaknya sedang terbang dari Los Angeles untuk pulang ke Château Miraval.
Di dalam pesawat, Jolie bertanya ke Pitt soal kelakuannya yang tidak pantas ke anak-anaknya sebelum pesawat lepas landas.
Namun, Pitt menuduh Jolie "terlalu menghormati" anak-anaknya dan melakukan kekerasan verbal kepada istrinya saat itu.
Aktor itu kemudian menggiring Jolie ke kamar mandi pesawat dan memarahi istrinya.
"Pitt menarik kepala Jolie dan mengguncangnya, kemudian meraih bahunya dan mengguncangnya sebelum mendorong dia ke tembok kamar mandi," jelas dokumen gugatan yang diajukan Jolie melalui kuasa hukumnya.
"Pitt kemudian menonjok langit-langit pesawat beberapa kali, membuat Jolie meninggalkan kamar mandi," sambungnya.
Salah satu anak kemudian bertanya apakah Jolie baik-baik saja, namun malah dijawab oleh Pitt dengan berteriak, "Tidak, ibu tidak baik-baik saja."
Anak Jolie yang tidak disebutkan siapa itu kemudian membela ibunya hingga membuat Pitt menyerang salah satu anaknya tersebut.
Jolie kemudian berusaha untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan suaminya.
Namun, saat Jolie melakukan hal itu, Pitt melempar dirinya ke kursi pesawat dan membuat istrinya terluka di bagian punggung dan siku.
"Anak-anak bergegas dan dengan berani berusaha melindungi satu sama lain. Sebelum berakhir, Pitt mencekik salah satu anaknya dan memukul wajah anaknya yang lain," ungkap dokumen itu.
"Beberapa anak meminta Pitt berhenti. Mereka semua ketakutan. Banyak yang menangis," lanjut pernyataan itu.
Brad Pitt juga menyerang Jolie dan anak-anaknya dengan menumpahkan bir dan anggur. Setelah beberapa waktu, akhirnya Pitt tertidur.
Setelah mereka mendarat, Jolie dan anak-anak sempat tidak diperbolehkan turun oleh Pitt dari pesawat karena mendengar mereka hendak pulang ke hotel tanpa dirinya. Mereka menunggu sekitar 20 menit agar bisa turun dari pesawat.
Pitt juga disebut sempat menyerang salah satu anak dan Jolie sesaat setelah mereka turun dari pesawat. Salah satu anak bahkan meminta Pitt agar jangan menyakiti ibunya.
"Dia membiarkan Jolie pergi, tapi kemudian memanggilnya 'jalang', sebelum menambahkan, 'Sialan, sialan kalian semua'," tulis dokumen gugatan.
Lima hari setelah kejadian itu, tepatnya pada 19 September 2016, Jolie mengajukan gugatan cerai terhadap Pitt. Keduanya resmi berpisah pada 12 April 2019. (*)
