Jumat, 20 September 2024

Diharapkan Menjadi Pemimpin Kukar untuk Bawa Perubahan, Brigjen Dendi Suryadi Dapat Restu dari sang Ibu

Rabu, 21 Agustus 2024 14:47

Brigjen Dendi Suryadi Dapat Restu dari Sang Ibu untuk Maju di Pilkada Kukar (IST)

POPNEWS.ID -  Brigadir Jenderal (Brigjen) Dendi Suryadi menjadi salah satu nama yang saat ini masuk dalam bursa kandidat kepala daerah Kutai Kartanegara (Kukar) di Pilkada 2024.

Dorongan dan permintaan dari warga Kukar semakin besar, mengharapkan Dendi Suryadi menjadi sosok pemimpin yang membawa perubahan besar bagi Kutai Kartanegara.

Sebagai tokoh yang diharapkan untuk memimpin Kukar, Brigjen TNI Dendi Suryadi mendapat restu dari sang ibunda untuk maju ke Panggung Pilkada Kukar.

Sujud di kaki sang ibunda menjadi kekuatan tersendiri bagi Brigjen TNI Dendi Suryadi yang tengah digadang sebagai calon kuat Bupati Kutai Kartanegara pada Pilkada 2024.

Menurutnya, restu ibu ibarat pintu kesuksesaan bagi seorang anak, gerbang awal menapaki perjuangan menuju kontestasi demokrasi Pilkada Kukar 2024. 

Lahir dari rahim ibu yang kesehariannya sempat berdagang kue ini membuat Brigjen TNI Dendi Suryadi memandang jasa besar sang ibunda terhadap kesuksesan karir dirinya.

"Restu dan doa ibu selalu mengawali dan menyertai langkah-langkah saya. Sebisa mungkin saya sempatlan untuk menemui dan bersujud di kaki Ibu," katanya, Senin (19/8/2024).

Dendi yang sebelumnya menjabat sebagai Danrem 091/Aji Surya Natakesuma dan Dandim Kukar ini memang dikenal dekat dengan sang ibunda dan memiliki sifat religius.

Ia pun memiliki cerita yang membekas tentang ibunya. Di tiap langkah kehidupan masa remajanya, sang Ibu selalu memberikan pelajaran kehidupan yang bermakna.

Dendi yang merupakan anak kelima dari tujuh anak pasangan Almarhum Djamhur dan Emly ini bercerita tentang kebaikan ibunda. 
Perlu diketahui, ayah dari jenderal yang sebentar lagi akan mengemban bintang dua di pundaknya tersebut telah lama berpulang. Ibunya bertahan menafkahi anak-anaknya dengan membuat dan menjual kue.

Kata Dendi, sang ibu adalah sosok yang berhati lembut, selalu bertutur kata baik, dan ringan tangan tanpa pernah mengeluh. 

Meski ibu Dendi juga tergolong berkecukupan tetapi mereka selalu berusaha membantu siapapun. Atas kepribadian ini, ibunya yang berdarah Kutai ini disegani penduduk di lingkungan rumahnya yang berada di Samarinda.

"Tentunya selain meminta restu dari istri sebagai pasangan hidup. Saya selalu meminta restu ibu di dalam mengambil keputusan strategis." tutur Jenderal yang pernah dua kali tugas Operasi Tempur di Timor-timur itu.

"Bagi saya, restu ibu adalah yang pertama dan utama. Semua ikhtiar saya selalu didahulu dengan restu ibu. Alhamdulillah, komunikasi saya dengan ibu sangat baik," sambungnya.

Untuk diketahui, sosok Dendi Suryadi banyak didorong masyarakat untuk maju di Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar) 2024 yang akan diselenggarakan pada November mendatang.

Dalam survei terbaru, Dendi menunjukkan elektabilitas yang tinggi. Popularitasnya tidak hanya karena latar belakang militernya, tetapi juga karena kedekatannya dengan warga dan kemampuannya berkomunikasi dengan berbagai kalangan. 

Hal ini menempatkannya sebagai kandidat kuat untuk memenangkan Pilkada Kukar 2024.

Masuk Bursa Cabup Pilkada Kukar 2024

Nama mantan Danrem 091/ASN masuk dalam bursa bakal calon (bacalon) Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Pilkada 2024 mendatang.

Ia adalah Brigjen TNI Dendi Suryadi, yang merupakan jenderal pertama dari Kaltim, putra asli kutai pertama yang meraih bintang di jajaran Perwira Tinggi TNI AD.

Sosoknya diharapkan warga Kukar untuk berkontribusi besar dalam kepemimpinan di Kutai Kartanegara.

Kabarnya bintang keduanya bakal jatuh ke pundak Dendi Suryadi dalam waktu dekat.

Pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI bakal melekat di depan namanya.

Dengan pangkat baru itu membuat karir militer Dendi Suryadi semakin cerah dan cemerlang, lantaran berpotensi menjadi Panglima Kodam (Pangdam) di institusi TNI tanah air.

Teranyar, jenderal pertama asal Kutai, Kalimantan Timur itu turut dipromosikan menjadi Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran UNHAN.

Wajar saja, Brigjen TNI Dendi Suryadi memiliki kecerdasan dan kepiawaian dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bingkai Pendidikan Pertahanan Negara dan menjaga stabilitas bangsa.

Ia merupakan sosok pribadi yang berkualitas sesuai dengan kompetensi. Terbukti atas penugasannya di dalam Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran.

Namun, tampaknya Dendi Suryadi memilih untuk mengabdi ke kampung halamannya, Kutai Kartanegara (Kukar).

Panggilan dan dorongan masyarakat yang mengharapkan sosok pemimpin sepertinya, rasanya mampu menggeser ambisi jabatan lebih tinggi di karir militernya.

Diketahui, Dendi Suryadi lahir di Kabupaten Tanjung Jabung, Jambi, 20 September 1968. Meski lahir di Jambi dan sebelumnya bertugas di Bandar Lampung, buah hati dari pasangan Djamhur dan Emly ini bukan orang baru di Bumi Etam.

Sejak usianya tiga tahun, Dendi sudah tinggal di Samarinda. Ibunya, Emly, memiliki darah Kutai.

Perjalanan hidup Brigjen Dendi sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama sudah bercita-cita menjadi militer, di mana kepemimpinan dilatihkan secara sangat serius.

"Saya ingin jadi pemimpin," ujarnya.

Menjemput mimpi itu bukan hal mudah bagi Brigjen Dendi. Kehilangan ayah sejak usia remaja membuatnya harus mengenyam pendidikan di sekolah negeri, karena tak cukup uang untuk menempuh sekolah swasta.

"Sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga SMA, Brigjen Dendi juga rela berjalan kaki ke sekolah demi masa depan," ungkapnya.

Tahun 1989, Brigjen Dendi tamat SMA Negeri 1 Samarinda, dia kemudian mendaftar dan ikut tes masuk Akademi Militer (Akmil) melalui Kodam Mulawarman di Balikpapan.

Semua tahapan dia lewati dalam senyap. Tapi pada uji ketahanan fisik lari keliling Lapangan Merdeka dia ambruk, di seperempat akhir jarak yang harus diselesaikan.

Tak patah aral, setahun sejak kegagalan di Balikpapan, Brigjen Dendi kembali mencoba peruntungan mendaftar dunia militer. Kali ini dia ingin ke Bandung, mendaftar menjadi Akmil melalui Kodam Siliwangi.

"Harus saya akui perjalanan karir ini tidak mudah, memerlukan kompetisi dan seleksi ketat untuk mencapai posisi saat ini. Tapi kuncinya jangan pernah putus asa dan patah semangat," ujar Brigjen Dendi.

Berkarir selama 31 tahun di dunia kemiliteran, membuatnya ingin berdedikasi lebih banyak kepada daerah asalnya, serta untuk masyarakat banyak. Salah satunya menjadi Kepala Daerah dengan maju di Pilkada 2024 mendatang.

Dendy mengungkap apa yang menjadi alasan dirinya mau untuk berkarir di dunia politik tersebut. Ada dua alasan dirinya bisa maju sebagai bacalon bupati Kukar.

Pertama, karena mendapatkan restu dari orang tuanya, dan kedua, ingin bermanfaat untuk orang banyak.

"Sebelumnya saya meminta restu dari orang tua dulu, dan telah mendapat restu. Saya ingin berkarir di dunia politik, dan ingin bermanfaat untuk orang banyak," ungkapnya.

Brigjen Dendi Dimata Istri

Brigjen Dendi Suryadi memang dikenal sebagai sosok family man. Istrinya, Ira Suryadi, mengaku, menjadi istri tentara menjadi modal untuk memiliki mental yang tangguh, mandiri dan tidak manja.

Profesi tentara yang kerap kali ditinggalkan untuk bertugas itulah yang membuatnya tegar mendampingi sang suami Dendi hingga detik ini.

Pengalaman paling mengagetkan bagi Ira adalah ketika Dendi ditugaskan ke Timor Timur selama 10 bulan, hanya sebulan setelah menikah.

“Saya bingung sendirian harus memimpin ibu-ibu lain yang usianya di atas saya. Ada 75 orang yang sudah senior. Tapi saya bisa tangguh dan kuat karena menjadi istri beliau," kenangnya.

Kini, saat Dendi memutuskan untuk maju dalam Pilkada Kukar 2024, Ira mendukung penuh keputusan suaminya. Berat, namun Ira akan selalu berada di sisi pria idamannya itu.

“Saya siap mendampingi dan yakin bahwa di mana pun berkarier, beliau akan melakukan yang terbaik,” ungkapnya.

Sejatinya, Ira mengaku sangat terkejut dan merasa egois karena tidak ingin keluar dari zona nyaman. Setelah perjalanan karier terjal dan berliku yang harus keluarganya pertaruhan selama di militer, kini Dendi memutuskan banting setir ke kontestasi politik yang tidak terprediksi.

Perjalanan untuk menerima keputusan ini memakan waktu yang cukup lama, namun Ira akhirnya mantap untuk mendukung suaminya.

Dia meyakini bahwa sosok suaminya tersebut adalah orang yang mengetahui benar bagaimana keputusan yang dibuatnya, membuahkan rasa percaya sang istri dan keluarganya.

“Saya yakin dengan pilihan Bapak dan insyaallah, saya selalu mendukung,” pungkasnya.

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
POPentertainment