POPNEWS.ID - Pertempuran antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung.
Kini, selain menghadapi alotnya perlawanan Ukraina, pasukan Vladimir Putin juga harus melawan hawa dingin ekstrem.
Banyak pasukan Rusia terancam tewas membeku dalam armada tempur mereka yang mengalami kelangkaan bahan bakar.
Ratusan ribu tentara Rusia kini bersiaga di luar kota Kyiv atau Kiev, Ibu Kota Ukraina, di tengah suhu kota -20 derajat Celcius.
Sebagian dari mereka bertahan di dalam tank-tank besi seberat 40 ton yang siap masuk dan menggempur kota Kiev.
Pasukan Rusia yang terdampar tersebut dalam keadaan konvoi tank dan kendaraan lapis baja sepanjang 40 mil yang terhenti di pinggiran Kyiv (Kiev).
Dilansir dari dailymail.co.uk siang ini, cuaca di Eropa Timur saat ini sangat dingin telah mencapai -10 derajat Celcius dan akan terus menurun hingga -20C.
Ukraina mengklaim 12.000 tentara Rusia tewas sejak Perang Rusia Vs Ukraina mulai berlangsung 24 Februari 2022.
Kondisi es diperkirakan akan mempersulit pergerakan militer Rusia yang telah terjebak sekitar 20 mil dari Kyiv (Kiev) selama berhari-hari.
Mereka mulai menghadapi masalah mekanis, masalah pasokan bahan bakar, dan perlawanan kuat dari Ukraina.
Mantan Mayor Angkatan Darat Inggris Kevin Price mengatakan 'tank-tank penjajah akan menjadi tidak lebih dari 'pembeku 40 ton' saat merkuri turun.
Menurut Kevib Price, kondisi pahit akan menghancurkan moral pasukan yang tidak siap untuk perang gaya Arktik.
Price menyatakan bahwa kehidupan tentara Rusia yang tidak menyangka akan dihadapkan dengan suhu rendah seperti itu di bulan Maret akan menjadi 'luar biasa sulit'.
Glen Grant, pakar pertahanan senior di Baltic Security Foundation, mengatakan, tank "hanyalah lemari es di malam hari jika Anda tidak menjalankan mesin."
Rusia kini kesulitan menghidupkan mesin-mesin perang karena mulai kelangkaan bahan bakar.
Grant mengatakan bahwa jika konvoi tidak segera dipasok dan bisa bergerak lagi, banyak tentara Rusia mungkin terpaksa menyerah untuk menghindari kematian beku.
"Anda tidak bisa hanya duduk dan menunggu karena jika Anda berada di dalam kendaraan, Anda sedang menunggu untuk dibunuh. Mereka tidak bodoh," katanya kepada Newsweek.
Tetapi suhu Arktik juga diperkirakan akan membuat hidup sengsara bagi para pengungsi Ukraina yang berusaha melarikan diri dari kota-kota yang dilanda perang. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS