Sepanjang hari ini, Senin (3/1/2022) sedang ramai dibicarakan adanya fenomena Aphelion. Bahkan dalam beberapa pesan berantai disebut fenomena Aphelion 2022 akan terjadi di hari Selasa (4/1/2022).
"Mulai besok* jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION, dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari," demikian tertera dalam pesan itu yang beredar sejak Senin (3/12022).
Dikatakan kemudian dalam pesan itu bahwa setiap orang tidak bisa melihat fenomena Aphelion. Tapi bisa merasakan dampak fenomena tersebut.
Pesan berantai itu juga menjelaskan rentang waktu fenomena Aphelion akan berlangsung besok. Ditulis dalam pesan itu, bahwa Ophelion akan berlangsung sampai bulan Agustus.
Dalam keterangan lanjutan pesan berantai yang belum jelas sumbernya itu, dikatakan bahwa orang akan alami cuaca dingin lebih dari yang dirasakan sebelumnya.
Dampak cuaca dingin berlebihan itu adalah meriang, flu, batuk, sesak nafas, dan sejenisnya.
"Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum vitamin atau suplemen agar imun kita kuat. Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan_NYA," demikian pesan berantai itu menyatakan.
Apa itu fenomena Aphelion
Dalam pesan berantai itu dikatakan jika fenomena Aphelion terjadi ketika jarak bumi ke matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km.
"Fenomena Aphelion menjadi 152.000.000 km. 66 % lebih jauh," begitu dikatakan dalam pesan itu.
Benarkah fenomena Aphelion seperti itu?
Fenomena Aphelion sebenarnya tercatat pada pertengahan Juli 2021.
Waktu itu, 6 Juli 2021, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN umumkan kemunculan fenomena Aphelion.
Kejadian Aphelion itu berlangsung pagi pukul 05:27 WIB/06:27 WITA/07:27 WIT.
Secara singkat, LAPAN jelaskan lewat akun Instagram resminya waktu itu. Aphelion adalah fenomena posisi Bumi ada di titik terjauh dengan Matahari.
Penyebab fenomena itu adalah orbit bumi tidak lingkaran penuh sempurna. Bentuknya elips dengan kelonjongan 1/60.
Aphelion juga membuat jarak Bumi dan Matahari menjadi 152.100.527 km.
Justru yang terjadi ketika Perihelion di Januari jarak matahari dan bumi 147.093.163 km.
LAPAN jelaskan perihelion biasa terjadi di musim kemarau. Tutupan awan menutup arus panas dari muka Bumi yang dipantulkan kembali ke permukaan bumi oleh awan
"Hal yang biasa terjadi pada musim kemarau dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan," begitu yang ditulis LAPAN 5 Juli 2021.
Semoga informasi ini membantu pengetahuan kita tentang Aphelion. Juga, bisa disimpulkan bahwa yang terjadi besok adalah fenomena perihelion.
Kesalahan informasi dari pesan viral di media sosial yang hoaks tadi bisa menjadi sebuah pelajaran. (Redaksi)