POPNEWS.ID - Hubungan percintaan kerap ditandai dengan rasa saling memiliki dan komitmen untuk tak menjalin hubungan asmara dengan orang lain.
Dengan kata lain, umumnya hubungan asmara dilandasi dengan komitmen kesetiaan.
Namun, ada pula hubungan asmara yang tidak dibarengi dengan komitmen saling setia.
Namanya, poliamori.
Mirip selingkuh, namun ini dilakoni dengan saling terus terang dan keterbukaan.
Fenomena poliamori adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang menjalani hubungan romantis dengan beberapa orang pada waktu yang bersamaan.
Hubungan ini dapat dilakukan pada orientasi seksual apa pun, baik itu heteroseksual, homoseksual, atau biseksual.
Poliamori bisa bersifat hirarkis yang artinya ada satu pasangan utama yang lebih diprioritaskan daripada pasangan lainnya (pasangan sekunder).
Bisa juga bersifat non-hierarkis, yaitu setiap pasangan memiliki porsi yang sama.
Kenali Ciri-Ciri dan Penyebab Poliamori
Berbeda dengan selingkuh yang hubungannya dijalani secara diam-diam, ciri khas poliamori adalah semua pihak yang terlibat mengetahui jika ia bukanlah satu-satunya orang yang mengisi hati pasangannya.
Sebuah hubungan juga dikatakan poliamori jika pasangan utama dan pasangan sekunder menyetujui hal tersebut.
- Melibatkan ikatan emosional dengan atau tanpa adanya intensi untuk memenuhi kebutuhan seksual pada setiap pasangan
- Hubungan yang dijalani tetap memiliki keintiman pada masing-masing pasangan
- Umumnya tidak menyebabkan kecemburuan, karena saling tahu bahwa ada orang lain di dalam hubungan tersebut
- Berkomitmen untuk tetap ada satu sama lain, tetapi jarang disertai dengan komitmen hubungan jangka panjang, seperti pernikahan
- Sebagian besar pasangan akan berkomitmen untuk melakukan seks aman
Umumnya, seseorang memutuskan untuk poliamori dengan alasan ingin menambah pengalaman hubungan romantis dan seksual.
Jenis hubungan ini dipilih karena adanya keinginan untuk bereksperimen tentang hal baru dalam sebuah hubungan.
Selain itu, orang-orang yang terlibat di dalam hubungan poliamori biasanya memang lebih mudah menyukai dan mencintai lebih dari satu orang.
Atau justru merasa menemukan sosok twin flame-nya ketika sudah menjalin komitmen dengan pasangan sebelumnya.
Dampak Negatif Poliamori
Hubungan romantis dengan lebih dari satu pasangan memang tidak lazim serta menjadi kontroversi di berbagai negara yang kental dengan adat, budaya, dan agama.
Kendati demikian, poliamori memiliki makna tersendiri bagi mereka yang menjalaninya.
Menjalani poliamori dikaitkan dengan kepuasan semua pihak yang terlibat di dalam hubungan tersebut, baik dari sisi keintiman maupun seksual.
Mereka juga merasa lebih nyaman karena menjalani hubungan dengan bebas dan terbuka, tanpa rasa cemburu dan posesif.
Meski hubungan ini dijalani dengan keterbukaan, poliamori tetap saja memiliki banyak risiko dan tantangan, seperti:
- Rasa cemburu yang mungkin saja tidak bisa dikendalikan
- Perlu banyak waktu dan energi untuk memenuhi kebutuhan lebih dari satu pasangan
- Stres akibat diskriminasi dari keluarga ataupun orang-orang di sekitar
- Peningkatan risiko terjadinya penyakit akibat kebiasaan bergonta-ganti pasangan, seperti kutil kelamin, klamidia, gonorea, sifilis, hingga HIV/AIDS. (*)