POPNEWS.ID - Pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo - Mahfud MD batal menaiki mobil dinas Presiden Soekarno saat mendaftar Pilpres 2024 di KPU.
Akhirnya Ganjar-Mahfud naik mobil bak terbuka.
Apa penyebab batalnya mobil Cadillac Fleetwood 75 Limousine ini digunakan untuk mendaftar ke KPU?
Banyak yang menyebut bahwa mobil dinas Sukarno Cadillac Fleetwood 75 Limousine batal membawa Ganjar-Mahfud karena mogok.
Namun, sedari awal, sebelum mobil Cadillac Fleetwood 75 Limousine bermasalah, Ganjar-Mahfud memang sudah menggunakan mobil pikap.
Jadi bukan karena mobil Sukarno mogok lantas Ganjar-Mahfud batal naik mobil tersebut.
Pemilik mobil kuno bekas mobil dinas Sukarno Cadillac Fleetwood 75 Limousine, Jimmy Syamsudin, menjelaskan dari awal memang Ganjar-Mahfud tidak jadi naik mobilnya.
Pasangan capres-cawapres itu lebih memilih menggunakan mobil bak terbuka.
Mungkin agar mudah menyapa para pendukungnya dengan mobil bak terbuka.
Sedangkan mobil dinas Sukarno Cadillac Fleetwood 75 Limousine bertugas mengawal perjalanan Ganjar-Mahfud ke KPU.
Namun, karena jalanan padat dan aliran angin tidak maksimal, mesin mobil Cadillac Fleetwood 75 Limousine itu panas.
"Saya ngiring-ngiringin, tahu-tahu mesinnya panas. Kan jalanan itu macet, nggak bisa bergerak," kata Jimmy, Jumat (20/10/2023).
"Orang jalanan macet nggak bergerak gitu, ya susah, namanya mobil tua kan anginnya nggak lancar, pasti panas mesinnya," ujarnya.
Akhirnya mobil tersebut di-towing untuk dibawa ke garasi Jimmy.
Kini bekas mobil Presiden Sukarno itu sudah aman kembali dan tidak bermasalah.
"Sekarang udah aman, udah di rumah," kata Jimmy.
Sekadar diketahui, Cadillac Fleetwood 75 Limousine merupakan mobil dinas terakhir Presiden Sukarno.
Menurut Jimmy, mobil ini merupakan pemberian dari mantan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy.
"Ini hadiah dari kepala negara lain kan, dari John F Kennedy waktu itu.
Jadi sama saja sekarang ini merawat sejarah, bukan cuma merawat mobil," kata Jimmy, pada 2018.
"Mobil Bung Karno ini dulu dipakai untuk mobil kenegaraan.
Dipakai untuk jemput tamu negara, atau untuk bolak-balik ke Istana, acara-acara resmi dia pakai ini. Ada tiang bendera juga di depan.
Ini ada sekat kaca juga di tengah. Jadi kalau ngobrol sama tamu negara ada hal penting, sopir di depan nggak akan dengar," sebut Jimmy. (*)
