Senin, 25 November 2024

AS Gerah, Joe Biden Beri 3 Ancaman ke Rusia yang Tak Kunjung Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina

Sabtu, 19 Februari 2022 18:3

Bendera Rusia dan Ukraina berdampingan

POPNEWS.ID - Amerika Serikat (AS) terus memantau situasi ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan, Joe Biden akhirnya memberikan 3 ancaman kepada Rusia jika tak kunjung menarik pasukan dari perbatasan Ukraina.

Presiden AS terus berasumsi Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menyerang Ukraina dalam waktu ke depan.

3 Ancaman AS Terhadap Rusia

1. Deputi Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Daleep Singh, menjelaskan sanksi terhadap lembaga keuangan dan perusahaan milik negara Rusia, serta kontrol ekspor AS, yang akan menolak teknologi canggih yang dicari Rusia untuk industri dan militernya.

2. Mengeluarkan Rusia dari sistem keuangan SWIFT, namun hal itu ditentang oleh beberapa sekutu Eropa karena kerusakan yang meluas dan akan menimbulkan gangguan pada ekonomi mereka.

3. Pada saat harga minyak dan gas tinggi, AS juga tidak bermaksud untuk mencoba menghalangi energi Rusia untuk mencapai pasar global.

Namun Italia, yang sangat bergantung pada gas Rusia, telah mendorong agar sumber energi dijauhkan dari sanksi apa pun.

AS Bocorkan Kekuatan Rusia

Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia mengerahkan 40 hingga 50 persen pasukan darat di sekitar perbatasan Ukraina untuk berada di posisi serangan.

Amerika Serikat, yang memperkirakan Rusia telah menempatkan lebih dari 150 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina, telah mengamati pergerakan yang signifikan sejak Rabu, kata seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.

Ia mengatakan Moskow telah memulai kampanye destabilisasi.

"Empat puluh hingga lima puluh persen berada dalam posisi menyerang.

Mereka telah melepaskan diri dalam perakitan taktis dalam 48 jam terakhir," kata pejabat itu kepada wartawan.

Presiden AS, Joe Biden, menyebutkan kemungkinan invasi semakin besar.

Citra satelit yang diambil minggu ini menunjukkan aktivitas militer di beberapa lokasi di Belarus.

Maxar Technologies yang berbasis di AS, telah melacak penumpukan pasukan Rusia selama berminggu-minggu.

Mereka mengatakan gambar-gambar itu menunjukkan penyebaran helikopter baru-baru ini, yang terdiri dari transportasi pasukan dan helikopter serang darat, di beberapa lokasi yang dekat dengan perbatasan, dikutip dari Indian Express.

Mereka juga menunjukkan tambahan pesawat serang darat, unit pertahanan udara, dan peralatan drone telah dikerahkan.

Tuduhan Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Rusia, dikutip dari CNBC TV 18.

Sementara itu, para pemimpin separatis di wilayah Donetsk dan Luhansk Ukraina yang memisahkan diri memerintahkan evakuasi sipil skala besar.

Evakuasi ini memicu kekhawatiran baru dari negara-negara Barat bahwa Rusia akan menggunakannya sebagai dalih untuk menyerang Ukraina.

Wakil Presiden AS, Kamala Harris, berbicara di Konferensi Keamanan Munich, mengatakan Rusia harus menunjukkan keseriusan diplomasi.

Sementara Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah menyerukan penghentian permusuhan.

Kamala Harris akan menyerang Rusia melalui pidato di Munich untuk mendorong persatuan Barat.

Kamala Harris diperkirakan akan menggunakan pidato yang sangat dinanti-nantikan di Konferensi Keamanan Munich untuk memperingatkan Rusia bahwa Rusia akan menghadapi biaya keuangan yang besar jika menginvasi Ukraina lebih lanjut.

Ia menegaskan, invasi hanya akan menarik sekutu Eropa lebih dekat ke Amerika Serikat. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment