POPNEWS.ID - Presiden ke IV Abdurrahman Wahid tak salah menunjuk Baharuddin Lopa sebagai Jaksa Agung.
Bahkan, kejujuran dan keberanian Baharuddin Lopa membuat Gus Dur menangis.
Baharuddin Lopa dikenal sebagai salah satu pejabat paling jujur di Indonesia.
Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung RI era Presiden Gus Dur ini sangat antisuap.
Jangankan uang berkoper-koper, sekadar makanan ringan saja ditolaknya.
Ketegasan Lopa selalu menolak pemberian dan hadiah sudah ditunjukannya sejak awal berkarir sebagai jaksa.
Dia selalu berpendapat, jika menerima hadiah, penegak hukum akan merasa berutang budi dan bisa-bisa tidak objektif lagi.
Ada kisah menarik saat Baharuddin Lopa masih menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (1981-1985).
Rombongan Lopa berhenti untuk menikmati jagung bakar di sebuah warung.
Tanpa sepengetahuan Lopa, ternyata ada seorang Kepala Kejaksaan Negeri yang diam-diam membayar pesanan jagung bakar itu.
Saat sopir Lopa hendak membayar, penjual mengatakan sudah dibayari oleh Pak Kajari.
Sopir itu tidak melapor pada Baharuddin Lopa. Mereka pun meninggalkan rumah makan tersebut. Baru di tengah jalan, Lopa bertanya pada sopirnya.
"Tadi habis berapa kau bayar jagung?" tanya Lopa.
Sopir menjawab jagung sudah dibayar oleh Pak Kajari. Apa reaksi Lopa?
Langsung disuruhnya sopir itu putar balik, kembali ke warung tersebut. Dibayarnya semua pesanan jagung yang dipesan rombongannya.
Untuk hal sekecil itu pun Lopa tak mau integritasnya ternoda.
Hal ini dikisahkan dalam buku Apa dan Siapa Baharuddin Lopa yang diterbitkan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan RI tahun 2012.
Suruh Panggul Beras
Ada lagi kisah di Aceh saat Jaksa Tinggi Baharuddin Lopa diberi hadiah sekarung beras oleh seorang pengusaha. Beras itu diantarkan oleh seorang kernet bus ke rumah Lopa.
Kernet itu menjelaskan dari siapa beras tersebut. Baharuddin Lopa pun geram mendengarnya.
Dia perintahkan kernet itu kembali ke rumah pengusaha yang menyuruhnya dengan pesan khusus. Ambil kembali beras sekarung ini di rumah Lopa!
Begitu pengusaha itu datang, tak main-main Lopa langsung menyuruhnya untuk memanggul sendiri beras itu biar tak main-main lagi dengan dia.
"Kau panggul beras ini sendiri ya," kata Lopa.
Tentu pengusaha itu kapok berurusan dengan pejabat jujur dan tegas macam Baharuddin Lopa. (*)