POPNEWS.ID - Puncak pandemi gelombang ke 3 di Indonesia diperkirakan terjadi 3 pekan lagi.
Demikian prediksi Kementrian Kesehatan yang disampaikan saat konfrensi virtual, Kamis (10/2/2022).
Diketahui, Virus Corona varian Omicron sudah menyebar di Indonesia beberapa bulan terakhir.
Penularan varian Omicron juga disebut lebih ganas dibandingkan varian delta.
Meski demikian, gejala yang ditimbulkan Omicron disebut-sebut jauh lebih ringan dibanding varian delta.
Di beberapa daerah seperti Jakarta, angka kasus harian Omicron bahkan sudah memecahkan kasus harian delta.
Namun keterisian RS masih terkendali lantaran banyaknya warga yang hanya bergejala ringan.
Kemenkes menyebut, puncaknya diperkirakan tercapai 2-3 pekan ke depan dan lebih tinggi dari puncak gelombang Delta.
"Kita melihat dua sampai tiga minggu ke depan kemungkinannya akan terjadi peak (puncak) saat dua sampai minggu ke depan," ujar Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof dr Abdul Kadir, PhD, SpTHT-KL(K), MARS.
Dengan laju penularan yang 3-5 kali lebih tinggi, puncak gelombang Omicron kali ini diperkirakan bakal jauh lebih tinggi dibanding puncak gelombang Delta.
Hal ini diakui oleh juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi.
"Di akhir Februari atau di awal Maret 2022 ini merupakan puncak kasus Omicron yang bisa diprediksi itu tiga kali sampai enam kali lebih tinggi daripada varian Delta," jelas dr Nadia.
"Masyarakat yang tentunya tidak bergejala atau gejala ringan seperti batuk, pilek, demam kemudian sakit tenggorokan dan saturasi oksigen lebih dari 95 persen tidak memiliki komorbid serta bukan lansia diharapkan untuk dapat melakukan isolasi mandiri di rumah," pungkas dr Nadia. (*)