POPNEWS.ID - Isu kenaikan harga Pertalite, LPG 3 kg, hingga tarif listrik masih mencuat.
Terbaru, harga minyak dunia saat ini kembali mengalami lonjakan.
Kondisi ini berpotensi ikut mendorong Pemerintah memercepat kenaikan harga Pertalite.
Diketahui, harga minyak mentah dunia diproyeksi mencapai USD140 per barel.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap, pemerintah akan mengambil posisi strategis untuk mengantisipasi dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia.
Hanya saja, saat ini pemerintah melalui Pertamina belum berencana menaikkan harga BBM RON 90 tersebut.
Posisi strategis ini termasuk menjaga keuangan negara atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), lantaran Pertalite masih disubsidi pemerintah.
"Pertalite sekarang Rp7.000-an, belum ada rencana pemerintah melakukan, tapi pemerintah juga belum ada rencana, pemerintah melakukan.
Tapi pemerintah juga sekarang sedang menjaga keuangan negara," ungkap Erick saat ditemui wartawan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (18/5/2022).
Erick pun membandingkan harga BBM di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Menurutnya, harga BBM jenis tertentu di luar negeri mengikuti harga keekonomian atau harga pasar negara setempat. Sementara, Indonesia masih di bawah harga pasar untuk BBM jenis Pertamax yakni Rp12.000 per liter.
"Kita bicara mengenai BBM, kalo kita lihat BBM di luar negeri harganya berapa?
Udah Rp60.000, macam-macam, ada Rp50.000, makanya harganya pertamax dinaikkan itupun di bawah harga pasar, yang lainnya Rp16.000, ini cuma Rp12.000 (Pertamax) jadi uda ada di situ komponen subsidi maupun yang mampu," ungkap dia.
Sebelumnya, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mencatat kebijakan penyesuaian harga Pertalite merupakan kebijakan pemerintah.
Irto tidak ingin berspekulasi terkait penyesuaian harga BBM inj. Pihaknya juga menolak berkomentar ketika ditanya apakah sudah ada diskusi kenaikan harga di internal Pertamina atau belum.
"Kita ikut sesuai arahan dari Pemerintah," ungkapnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS