Jumat, 22 November 2024

Elon Musk Batal Jadi Bos Twitter, Akun Palsu Jadi Penyebab Bos Tesla Berpikir Ulang

Jumat, 13 Mei 2022 20:43

TERSENYUM - Elon Musk CEO Tesla/ Foto: The Independent

POPNEWS.ID - Kabar mengejutkan datang dari orang terkaya dunia, Elon Musk.

Bos mobil listrik Tesla ini ternyata batal membeli Twitter.

Padahal, kabar akuisisi Twitter oleh Elon Musk senilai Rp 600 triliun lebih sudah menggemparkan dunia.

Terbaru, Elon Musk sendiri yang mengungkapkan dirinya menunda untuk membeli Twitter.

Dia baru saja mengatakan proses pembelian Twitter ditunda, karena masalah banyaknya akun palsu di Twitter.

"Deal Twitter untuk sementara ditangguhkan, (ada) detail tertunda untuk perhitungan bahwa akun spam/palsu memang mewakili kurang dari 5% pengguna," kata Elon dalam tweetnya.

Elon Musk sebelumnya sudah setuju untuk membeli Twitter senilai USD 44 miliar (Rp 643,8 triliun).

Dilansir dari CNN, Jumat (13/5/2022) tweet Elon Musk itu membuat saham Twitter turun lebih dari 20%.


Dalam tweetnya, Musk mengaitkan dengan laporan Reuters pada 2 Mei 2022 tentang masalah spam dan akun palsu di Twitter.

Twitter dalam laporan keuangan kuartal 1 mengatakan akun palsu atau spam adalah kurang dari 5% total pengguna aktif pada 3 bulan pertama 2022.

Twitter mengatakan angka sampel mereka masuk akal.

Namun data ini tidak diverifikasi secara independen dan mungkin lebih tinggi jumlahnya.

Twitter memang telah memiliki masalah spam selama bertahun-tahun.

Twitter juga sebelumnya telah mengakui bahwa mengurangi akun palsu dan jahat adalah penting agar Twitter terus tumbuh.

Tidak jelas mengapa Elon Musk meminta penundaan karena data Twitter terbaru ini.

Namun, Elon Musk menegaskan tetap berkomitmen untuk membeli Twitter.

Sebelumnya, Twitter merombak manajemennya dan dua manajer terpental.

Sebelumnya lagi, Elon Musk juga sering bicara soal akun bot yang mempromosikan konten spam dan Twitter yang dinilai terlalu cepat menghapus postingan yang dinilai melanggar aturan.


Pada hari Selasa lalu, Musk menjadi pemberitaan dengan mengatakan akan mengizinkan mantan Presiden Donald Trump untuk kembali ke Twitter setelah proses pembelian Twitter selesai.

Akun Trump dihapus secara permanen setelah pengikutnya menyerang US Capitol pada 6 Januari 2021. (*)


IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment