Rabu, 6 November 2024

Advertorial DPRD Kaltim 2023

DPRD Kaltim Soroti Deretan PR yang Ditinggalkan Isran-Hadi, Mulai Infrastruktur hingga Pendidikan

Kamis, 5 Oktober 2023 14:10

BERBICARA - POTRET - Muhammad Udin, Anggota Komisi I di DPRD Kaltim/ Foto: IST

POPNEWS.ID - Sederet pekerjaan rumah masih ditinggalkan Isran Noor dan Hadi Mulyadi.

Diketahui, masa jabatan Isran Noor dan Hadi Mulyadi sebagai Gubernur Kaltim dan Wakil Gubernur telah berakhir per 30 September 2023.
 
DPRD Kaltim menilai kinerja Isran Noor-Hadi Mulyadi belum sepenuhnya tuntas dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di Kaltim.
 
Hal itu disampaikan anggota DPRD Kaltim M. Udin.
 
Ia menyoroti berbagai masalah di Kaltim terutama terkait infrastruktur jalan, pendidikan, dan tenaga kerja yang belum terselesaikan.
 
“Banyak masalah-masalah yang belum bisa beliau (Isran Noor-Hadi Mulyadi) selesaikan selama lima tahun jabatan beliau, tapi perlu menjadi koreksi,” ujar M. Udin, Sabtu (30/9/2023).
 
Ia menyebut, kondisi infrastruktur jalan di sejumlah daerah Kaltim sangat memprihatinkan, seperti jalan ke Samarinda-Kutai Barat, Samarinda-Bontang, Berau-Tanjung Redeb, Samarinda-Tenggarong-Kota Bangun, dan Tenggarong-Kota Bangun.
 
Menurutnya,  penyebab jalan itu rusak karena banyaknya koridoran  yang melewati jalan umum.
 
“Penyebabnya adalah tambang ilegal karena setiap koridoran  melalui jalan umum. Ini sebenarnya tidak ada ketegasan dari pemerintah kita termasuk aparat kita juga,” ungkapnya.
 
Ia berharap Pj (penjabat) gubernur Kaltim bisa membenahi dan mengevaluasi kinerja seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) yang berkaitan jalan.
 
“Kita berharap bahwa Pj gubernur yang akan datang itu bisa membenahi, mengevaluasi berkaitan dengan kinerja seluruh OPD yang berkaitan dengan jalan-jalan dan yang lainnya,” harapnya.
 
Selain infrastruktur jalan, Udin juga menyoroti masalah pendidikan dan tenaga kerja di Kaltim.
 
Dikatakannya, ada kasus di Kabupaten Berau dimana seorang anak tidak bisa sekolah di dekat rumahnya yang hanya berjarak 350 meter dari sekolah, tetapi harus bersekolah 7 kilometer dari rumahnya.
 
“Masalah berikutnya  adalah masalah tenaga kerja.   Tenaga kerja kita kan sedang tidak baik-baik saja,” ungkap M. Udin.
 
Ia juga mempertanyakan investor asing yang banyak mempekerjakan kaum ekspatriat, namun tenaga kerja lokal minim diberdayakan atau diakomodir.
 
“Kalau tidak berbenah dari sekarang, bakal ketinggalan,” pungkasnya. (adv)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment