POPNEWS.ID - Pertamini alias bensin eceran semakin menjamr, termasuk di Samarinda.
Hal ini tak lepas dari panjangnya antrean bbm di SPBU.
DPRD Kaltim menyorot menjamurnya usaha bensin eceran alias pertamini, termasuk di Samarinda.
Diketahui, usaha pertamini tak dilengkapi fasilitas keamanan dan keselamatan.
Bahkan tak jarang usaha pertamini memicu kebakaran yang menelan korban jiwa.
Namun, disisi lain kehadiran Pertamini sebenarnya membantu masyarakat saat terjadi antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Dari Pemerintah Kota Samarinda sendiri saat ini sudah menyiapkan regulasi untuk melakukan penertiban.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Sutomo Jabir mengatakan penertiban kios pengisian bahan bakar mini atau Pertamini di Samarinda harus diikuti perbaikan sarana dan prasarana SPBU.
“Kehadiran Pertamini sebenarnya membantu masyarakat saat terjadi antrean panjang SPBU. Mudah-mudahan Pemkot Samarinda sudah memikirkan solusinya,” kata Sutomo Jabir.
Namun demikian, Sutomo Jabir memberikan dukungan upaya Pemkot Samarinda dalam melakukan penertiban di Pertamini.
“Pada prinsipnya kalau kami mendukung, karena Samarinda merupakan Ibu Kota Provinsi harus tertib lah,” ujarnya.
Sutomo mengapresiasi upaya penerapan kartu pengisian BBM.
Penerapan kartu pengisian (fuel card) itu merupakan salah satu cara penertiban distribusi BBM.
“Bagus, itu kan bagian dari langkah untuk penertiban. Sebenarnya terjadinya antrean panjang itu karena banyak yang tidak sesuai pada tempatnya, atau salah sasaran penyaluran BBM,” pungkasnya. (Advetorial)