POPNEWS.ID - Puteri Indonesia Intelegensia 2019, Lycie Joanna panen hujatan lantaran dinilai sebagai calo tiket Coldplay.
Hal ini terjadi disaat banyak penggemar Coldplay yang gagal mendapatkan tiket konser band idolanya tersebut.
Dituduh jadi calo, Lycie Joanna akhirnya beri penjelasan.
Awalnya, Lycie membantu temannya menjual kembali tiket yang sudah didapat dari hasil war tiket.
"Kan ada teman aku beberapa, dia dapat tiket Coldplay by war yang presale, dia dapat 8 tiket, dipakai cuma 2 tiket.
Yang 6 dia mau jual terus ditawari ke aku," ungkap Lycie Joanna dalam acara Rumpi No Secret, di sebuah stasiun televisi, beberapa waktu lalu.
"Kata dia, 'Gue jual nih tiket, teman lo ada enggak yang nyari?' Pas aku share harga pertama dari temanku, ramai yang mau, jadilah kita cari beberapa orang lagi yang mau jual tiketnya," ia menyambung pernyataan.
Dia juga menjelaskan bahwa tiket yang dijual tak menyentuh angka 100 seperti yang sempat dia sebutkan di media sosialnya.
Lycie Joanna hanya menjual setengahnya.
"Sebenarnya 100 enggak sampai dan yang kejual itu cuma 50, dan yang 20 sekian aku pakai buat keluarga aku, aku beli sendiri, untuk pakai ke keluarga, kalau 100 enggak nyampe tapi data yang masuk 100 lebih ada," paparnya.
Terkait tiket yang kabarnya dijual kembali dengan harga menyentuh dua kali lipat, dia juga membantah.
Lycie Joanna menerangkan secara detail perhitungannya. Intinya, dia mendapat keuntungan tak lebih dari Rp 1 juta.
"Kalau jual 2 kali lipat enggak ya, karena kalau kita beli tiket contohnya yang ultimate harga asli kan 11 juta, kalau kita payment di presale dia ada service tax," jelas Lycie.
"Dari ultimate 11 juta jadinya sekitar 13,5 atau 14, dari harga itu ke 21,5 kan bedanya 6,5 teman aku bilang 'Beb, gue kasih lo 20,5 nanti kita jual 21,5 jadi lo cuan 1 juta'. Itu permintaan yang punya tiket," sambungnya.
Lycie sendiri dikenal sebagai finalis Puteri Indonesia 2019 yang terpilih mewakili Kepulauan Riau.
Lulusan Universitas Bina Nusantara ini sempat mengaku ingin menjalankan program sosialnya, yaitu sosialisasi bahasa isyarat, ketika mengikuti ajang ratu kecantikan itu. (*)