POPNEWS.ID - Aksi pembakaran Al Quran di Swedia berbuntut panjang.
Pembakaran kitab suci umat Islam ini dilakukan Salwan Momika, pria Irak yang berusia 37 tahun.
Aksi Salwan Momika tersebut dilakukan di bawah pengawasan kepolisian setempat.
Alhasil, aksi pembakaran Al Quran ini menuai kecaman dari umat Muslim dunia.
Termasuk yang ada di Swedia.
Mereka menggelar aksi balasan, yang dikemas secara mengagumkan.
Dilansir dari Middle East Eye pada Sabtu (15/7/2023), menyikapi perbuatan yang dilakukan Salwan Momika, warga negara Irak yang tinggal di Swedia tersebut makin membuat semangat umat Muslim di Swedia membela agama Islam.
Umat Muslim Swedia membalas tindakan ekstrim tersebut dengan bijaksana dan elegan yakni mereka berkumpul yang mana ribuan warga membawa mushaf Al Quran dan melantunkan ayat-ayat suci Al Quran.
Tindakan yang mereka lakukan tersebut menurut warga Swedia adalah sebagai bentuk protes karena telah menghina Al Qur'an yang dilakukan Salwan Momika.
Muslim di Swedia secara kolektif membaca bab-bab
dari Al Qur'an sebagai bentuk protes mereka yang diadakan terhadap insiden yang dilakukan pria Irak tersebut.
Yaitu seorang pria Irak yang tinggal di Swedia yang membakar Al Qur'an dan menginjak-injaknya di
luar masjid terbesar di ibukota Swedia pada saat ldul Adha.
"Dengan alasan mengizinkan hal itu atas dasar kebebasan berbicara," ujar salah satu polisi Swedia.
Warga Swedia melakukan aksi membawa mushaf ini dilakukan pada Senin (9/7/2023) di Stockholm.
Ribuan orang memenuhi lokasi protes tersebut, selain membawa mushaf Al Qur'an, mereka juga membawa sejumlah poster membela Islam.
Aksi tersebut dipimpin seseorang lalu bersama-sama membaca ayat suci Al Qur'an yang diikuti ribuan orang yang hadir di tempat tersebut.
Mereka terdengar melantukan dua surah terakhir di
dalam Al Quran yaitu Al-Falaq dan An-Nas.
Aksi yang dilakukan umat Muslim Swedia ini mendapat dukungan dari berbagai umat Muslim di dunia. (*)