POPNEWS.ID - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menanggapi berbagai reaksi publik terkait keputusan Menteri BUMN Erick Thohir yang menunjuk Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN).
Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Viola, menegaskan bahwa pengangkatan Ifan telah melalui pertimbangan matang, dengan fokus pada visi transformasi industri film nasional.
Putri menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen BUMN dalam mendorong regenerasi kepemimpinan dengan menghadirkan sosok yang memiliki kreativitas tinggi serta pemahaman mendalam terhadap industri hiburan dan media.
“Pengangkatan Ifan sebagai Direktur Utama PFN merupakan bagian dari strategi Kementerian BUMN untuk menghadirkan pemimpin muda yang inovatif dan memiliki kedekatan dengan industri kreatif. Kami ingin memberikan kesempatan bagi figur yang dapat membawa terobosan dan memperkuat posisi PFN di sektor perfilman nasional,” ujar Putri saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/3).
Menanggapi keraguan publik terhadap latar belakang Ifan yang lebih dikenal sebagai musisi, Putri menjelaskan bahwa PFN membutuhkan sosok dengan jejaring luas di industri kreatif serta kemampuan manajerial yang bisa mengembangkan potensi perusahaan.
“Kami memahami ada berbagai opini yang berkembang, namun kita harus melihat bagaimana sosok pemimpin ini dapat membawa perubahan positif. PFN memiliki tantangan besar untuk bangkit di industri film nasional, dan kami percaya Ifan memiliki kapasitas untuk membawa perusahaan ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Putri juga meminta publik untuk memberikan kesempatan kepada Ifan dan jajaran direksi baru PFN dalam membuktikan kapasitas mereka dalam memimpin perusahaan pelat merah tersebut.
“Kami berharap masyarakat dapat mendukung dan menilai kinerja Ifan berdasarkan hasil dan inovasi yang dihadirkan ke depan. Mari kita lihat langkah-langkah transformasi yang akan dilakukan oleh PFN di bawah kepemimpinan barunya,” tutupnya.
Keputusan pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN diharapkan dapat membawa dinamika baru dalam pengembangan industri film tanah air, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan perfilman sebagai sektor strategis dalam ekonomi kreatif nasional.
(Redaksi)