POPNEWS.ID - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjadi tokoh pertama yang dideklarasikan sebagai calon presiden 2024.
Anies Baswedan diusung pertama kali oleh Partai NasDem.
Berikutnya, PKS dan Partai Demokrat menyatakan dukungannya kepada Anies untuk bertarung di Pilpres 2024.
Keberhasilan Anies Baswedan menggaet 3 partai politik untuk mengusungnya di Pilpres 2024 tentu menarik.
Pasalnya, Anies bukanlah tokoh yang lahir dari dunia politik.
Anies Baswedan juga hingga kini tak masuk sebagai anggota salah satu partai politik.
Meski demikian, Anies dinilai banyak kalangan sebagai antitesa Jokowi.
Anies Baswedan dinilai punya modal utama yakni bisa menghimpun suara oposisi dan masyarakat yang tak suka dengan Pemerintahan Jokowi dan kelompoknya.
Rektor Termuda
Anies Baswedan merupakan seorang akademikus.
Sebelum dikenal di dunia politik, Anies Baswedan menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina, Jakarta.
Anies menjadi rektor termuda di Indonesia saat dilantik 2007 lalu dan masih berusia 38 tahun.
Awal Karir Politik
Langkah Anies Baswedan di dunia politik baru dimulai pada 2013.
Kala itu, Anies Baswedan mengikuti konvensi capres 2014 yang digelar Partai Demokrat.
Dari 11 nama peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies tak terpilih.
Nama Dahlan Islan yang keluar sebagai pemenang ajang tersebut.
Namun Demokrat terganjal presidential threshold dan akhirnya Demokrat merapat ke pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.
Jelang Pilpres tahun 2014, Anies mengumumkan mendukung pasangan calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Bahkan Anies dipercaya sebagai Juru Bicara Jokowi-JK.
Alasan Anies dukung Jokowi-JK karena pasangan ini lebih menghadirkan solusi dan terobosan.
Jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Pilpres 2014 dimenangkan Jokowi-JK, Anies ditunjuk menjadi Deputi Kantor Transisi yang membidangi kesejahteraan rakyat.
Kantor transisi ini dibentuk untuk mempersiapkan dan merampungkan kabinet, serta menyempurnakan program sebelum pelantikan resmi Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Hingga akhirnya Jokowi mengamanatkan Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Namun, pada 27 Juli 2016, Anies terkena reshuffle Kabinet Jokowi.
Hal ini kemudian disebut-sebut menjadi awal Anies Baswedan mengambil jalan politik yang berseberangan dengan Jokowi.
Direkrut Prabowo Subianto Maju di Pilgub DKI 2017
Setahun usai lengser dari Kabinet Jokowi, Prabowo Subianto meminta Anies maju Pilgub DKI sebagai calon gubernur dengan didampingi Sandiaga Uno, pengusaha dan politikus Partai Gerindra sebagai calon wakil gubernur.
Di pertarungan sengit tersebut, Anies Baswedan berhasil menyingkirkan lawan tangguhnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pilgub DKI 2017 pasangan Anies-Sandiaga menang.
Pada 16 Oktober 2017, Anies dan Sandiaga dilantik dan mengangkat sumpah jabatan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Lima tahun berlalu, tugas Anies sebagai Gubernur DKI berakhir di 16 Oktober 2022 mendatang.
Jelang tugasnya berakhir, Anies sudah 'dipinang' Partai Nasdem untuk maju dalam Pilpres 2024.
Dipercaya Surya Paloh
Anies Baswedan secara resmi diusung oleh Partai NasDem sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang. Kini, Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga masa jabatannya berakhir per tanggal 16 Oktober 2022.
Pengesahan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10).
"Yang dicari Nasdem adalah yang terbaik dari terbaik. Inilah kenapa akhirnya NasDem memilih sosok Anies Baswedan," kata Surya di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10).
Menurut Paloh, Indonesia membutuhkan Presiden yang bisa membentuk bangsa yang bermartabat dan berkarakter.
Paloh meyakini Anies adalah orang yang tepat mewujudkan cita-cita tersebut. (*)