POPNEWS.ID - Setelah sebelumnya mengadakan kegiatan lokakarya penulisan berita, Komunitas Literasi Semesta Membaca kembali menggelar kegiatan pada, Sabtu (5/10/2024).
Kali ini, Komunitas Literasi Semesta Membaca menggelar kegiatan bedah buku berjudul 'Aksara Hati' yang ditulis Yurni Handayani.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Ani Sukma Dewi itu berlangsung di Perpustakaan Kalimantan Timur (Kaltim) di Jalan Juanda, Samarinda.
Puluhan peserta yang terdiri dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Penulis buku 'Aksara Hati" yakni Yurni Handayani juga hadir dalam kegiatan itu sebagai pemateri.
Dalam kesempatan itu, Yurni berhasil menyulap para peserta hingga meneteskan air mata berkat kisah inspirasi yang disampaikannya.
Tampak kegiatan berjalan cair karena para peserta aktif melontarkan pertanyaan kepada pemateri, mulai dari meminta tips agar konsisten dalam membaca hingga curhat terkait seputar kehidupan dan kisah percintaan.
Awalnya, Yurni sedikit membahas makna dari 'Aksara Hati' yang menjadi judul buku yang ditulis-nya.
Ia menjelaskan bahwa Aksara berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kekal abadi atau tidak dapat diubah.
Selain itu, Aksara juga memiliki arti yang berasal dari bahasa Arab yaitu surat dan tulisan tangan.
"Jadi Aksara Hati itu adalah suratan hati" ujar Yurni sembari tersenyum.
Kemudian, Founder Yayasan Cakrawala Kaki Langit ini mulai membedah buku halaman per halaman untuk menjelaskan makna setiap bait tulisannya.
Dalam paparannya, Yurni mendorong semua pihak untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
"Jika kita tidak bisa membantu seseorang, maka berdoalah untuk kebaikan orang itu," ucap Yurni.
Pemuda Pelopor 2023 Tingkat Nasional Bidang Pendidikan ini tak henti-hentinya memotivasi generasi mudah untuk berani mencoba.
Ia menceritakan kisah hidupnya yang penuh dengan perjuangan.
Di usia yang masih belia, Yurni telah memilih untuk mengajar mengaji kepada anak-anak di lingkungan sekitarnya.
Tindakan ini sebagai wujud kecintaannya terhadap pendidikan dan keinginannya untuk membantu menciptakan generasi yang berakhlak mulia.
Namun disampaikannya, proses itu tidak berjalan mulus.
Ia harus menghadapi tantangan dan fitnah yang datang karena satu hal sederhana, yakni penggunaannya hijab atau khimar.
Hambatan itu tidak terbatas pada lingkungannya di sekitar rumah, melainkan juga di sekolahnya.
Bahkan, Yurni pernah dituduh mempelajari aliran sesat, hanya karena hijab yang dipakainya.
Namun, Yurni tidak membiarkan segala rintangan menghentikannya.
Ia mengubah suara cemohan itu menjadi tepuk tangan ketika berhasil mendirikan sebuah yayasan dan rumah belajar Cakrawala Kaki Langit.
Tidak berhenti sampai di situ, Yurni juga menunjukan kemampuannya hingga berhasil menjadi Pemuda Pelopor Tingkat Nasional bidang Pendidikan.
"Pasti banyak yang tahu bagaimana peliknya perjalanan dari 2008 waktu saya SMP sampai dengan sekarang. Memang niat saya ingin menebarkan manfaat sebanyak-banyaknya untuk adik-adik dan lingkungan sekitar," ungkapnya.
"Dulunya hanya pengen berkontribusi kecil buat lingkungan, tapi ternyata Allah ijabah doa (saya) hingga mengikuti Pemuda Pelopor dari tingkat kota, provinsi hingga nasional. Dan buku ini merupakan salah satu impian kecil Yurni SMP dan apa yang dicapai bukan karena saya mampu tapi semuanya karena doa orang-orang sekitar dan Allah SWT," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Perpustakaan Semesta Membaca, La Aida yang menggelar kegiatan bedah buku ini menyampaikan harapannya kepada generasi muda untuk terus menggali potensi di lingkungannya.
Ia mengajak generasi muda untuk berkolaborasi dengan Semesta Membaca jika ada potensi yang ingin dikembangkan.
"Jika ada yang mengembangkan sesuatu di lingkungannya, boleh berkomunikasi dengan saya (La Aida) atau dengan Yurni Handayani juga boleh," harapnya.
Sebagai informasi, Semesta Membaca merupakan sebuah perpustakaan dengan komunitas yang berdiri di bawah naungan Yayasan Kaindea Study Center.
Sebelumnya, Semesta Membaca juga mengadakan kegiatan lokakarya penulisan berita di Yen’s Delight, Jalan Juanda VI, Samarinda pada Sabtu (28/09/2024) lalu.
Kegiatan ini diikuti oleh delegasi organisasi kepemudaan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teknik penulisan dan etika jurnalistik, serta mendorong literasi dalam membaca dan menulis melalui metode pemaparan materi, sesi diskusi, dan latihan penulisan.
Semesta Membaca juga rencananya akan kembali menggelar kegiatan dalam waktu dekat ini yang akan diikuti oleh Ibu-ibu PAUD. (*)