Jumat, 22 November 2024

Kabar Internasional

Aturan Ketat dan Tak Bebas Main Media Sosial, Warga Arab Saudi Pilih Jadi Atheis atau Agnostik

Rabu, 19 April 2023 11:29

ILUSTRASI - Ilustrasi Arab Saudi/ Foto: Unsplash

POPNEWS.ID - Warga Arab Saudi berbondong-bondong menjadi atheis atau agnostik.

Kebanyakan, warga yang memilih jalan ini merasa terkekang dengan aturan pemerintah setempat.

Mengutip Data Agama Dunia pada 2020 Universitas Boston, populasi di Arab Saudi mencakup sekitar 31,5 juta Muslim, 2,1 juta Kristen, 708 ribu Hindu, 242 ribu atheis atau agnostik, 114 ribu Buddha, dan 67 ribu Sikh.

Data itu tertuang dalam laporan berjudul "2021 Report on International Religious Freedom: Saudi Arabia" yang dirilis di situs Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Juni 2022 lalu.

Atheisme yang menjalari warga Arab Saudi sebetulnya sudah terlihat sejak satu dekade lalu. 

Menurut jajak pendapat Gallup International pada 2012, sekitar 5 persen warga Saudi menganggap diri mereka atheis, dan 19 persen lainnya tidak beragama.

Meskipun jumlah warga atheis di Arab Saudi relatif tak terlalu tinggi, angka ini dianggap signifikan, lantaran negara itu menerapkan hukuman ketat bagi orang yang menentang agama.

Mereka bisa dijerat hukuman fisik, penjara, atau bahkan eksekusi mati. 

Biasanya, mereka yang murtad dari Islam juga mendapat hukuman penjara dalam waktu lama.

Menurut Undang-undang Dasar Pemerintahan Saudi tahun 1992, agama resmi negara adalah Islam, dan konstitusinya berdasarkan Al Quran serta Sunnah atau tindakan dan hukum yang dilakukan zaman Nabi Muhammad.

UU itu juga melarang promosi ideologi atheisme dalam bentuk apapun dan melarang upaya untuk meragukan dasar-dasar Islam.

Menurut artikel di lembaga Think Tank Secular Humanism, banyak warga Arab Saudi mengaku atheis karena kecewa atas aturan pemerintah yang dianggap kaku dan terlampau ketat.

Selain itu, warga juga kecewa atas represi dari Arab Saudi

Pemerintah membatasi akses ke situs dan media sosial yang dianggap subversif.

Di tengah tekanan itu, diskusi soal atheisme di Saudi justru lebih intensif dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa memilih anonim, sebagian lagi mempertaruhkan kebebasan mereka untuk meningkatkan kesadaran mengenai sekularisme dan atheisme melalui situs, video, dan media sosial. (*)

 

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment