POPNEWS.ID - Arus balik biasanya diikuti dengan kehadiran pendatang baru di kota besar.
Tak terkecuali di Samarinda.
Pemkot Samarinda beri perhatian serius terhadap potensi gelombang warga pendatang baru di Kota Tepian usai libur lebaran Idul Fitri.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, pemkot akan melakukan antisipasi terhadap kemungkinan itu pada pekan pertama masuk kerja usai cuti bersama lebaran ini.
Pendatang baru di Kota Samarinda diharapkan untuk melapor kepada perangkat wilayah setempat agar pemkot dapat mengetahui perkembangan kependudukan di Samarinda dan terdata secara aktual.
Wali kota menegaskan, para warga pendatang yang tidak mengurus dan memiliki identitas Samarinda maka akan merugikan warga tersebut sendiri.
"Kita sudah bisa prediksi itu, operasi kependudukan kita laksanakan, dan juga akan merugikan yang bersangkutan karena kalau tidak memiliki identitas sebagai warga Samarinda, dia tidak akan tersentuh layanan publik," kata Andi Harun.
"Langkah ini yang akan kita antisipasi dalam pekan-pekan pertama masuk kerja ini, saya sudah siagakan camat, lurah untuk mengidentifikasi warga baru, terutama yang datang dari arus balik ini," lanjutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Samarinda, Abdullah mengakui sampai saat ini ada pendatang dari daerah yang berdomisili di Samarinda masih ber-KTP daerah asalnya.
Hal tersebut yang coba untuk ditangani oleh Pemerintah Kota Samarinda karena hal itu juga telah diatur dalam Peraturan Walikota Samarinda Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penduduk Nonpermanen di Samarinda.
"Ini tentu yang menjadi evaluasi bagi kami untuk melakukan deteksi dini karena Samarinda sebagai ibu kota provinsi dikelilingi kabupaten kota sekitarnya memang tentu ada potensi warga musiman, pada momen tertentu mereka melakukan aktivitas ekonomi di Samarinda," katanya.
"Kalau tahun lalu kita kedatangan 47.000 warga baru sedangkan yang keluar hanya sekitar 16.000 jiwa, maka di Samarinda ini jumlah penduduk itu pasti selalu bertambah dan meningkat terus setiap tahunnya, kita evaluasi selama 6 bulan sekali rata-rata pertambahannya sampai 6 ribu jiwa," ungkapnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS