POPNEWS.ID - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan banyak memudahkan pekerjaan manusia.
Namun siapa sangka, perkembangan AI yang super pesat rupanya ditakuti para penciptanya sendiri.
Dilaporkan The New York Post dan DailyMail, Jumat (27/1), para ilmuwan dari Universitas Oxford memperingatkan, ketika AI akhirnya menjadi lebih cerdas dari manusia, hal itu justru kemungkinan besar akan menjadi ancaman.
Tahapan ini, mereka sebut sebagai superhuman AI yang akan terjadi pada akhir abad ini.
Michael Osborne, seorang professor machine learning dari Universitas Oxford, menyerukan dibuatnya regulasi secara global untuk memperketat kecanggihan teknologi ini.
Pasalnya, tak menutup kemungkinan jika kehadiran superhuman AI ini mampu menciptakan sistem di luar kendali yang pada akhirnya ‘membunuh’ umat manusia.
Oleh sebab itu, ia meminta agar kehadiran AI dapat digunakan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.
Ramalan buruk para ilmuwan ini datang di tengah desas-desus global atas ChatGPT. Sebuah bot pembantu yang begitu mutakhir dikembangkan oleh OpenAI.
Teknologi superhuman AI ini dapat melakukan berbagai tugas rumit dengan cepat, mulai dari menyusun disertasi rumit hingga menyusun skema desain interior dan bahkan memungkinkan orang berkomunikasi dengan diri mereka yang lebih muda.
"ChatGPT begitu sangat bagus. Kami tidak jauh dari AI yang sangat kuat dan berbahaya," begitu kata Elon Musk dalam cuitan Twitternya.
Mundur dari Google