KaltimRegional

Ajak Pemda se-Kaltim Perkuat Kolaborasi dalam Tata Kelola Pemerintahan, Ini Kata Wali Kota Andi Harun

POPNEWS.ID – Rabu (5/11/2025) malam, Wali Kota Samarinda Andi Harun menghadiri kegiatan Gala Dinner Rapat Koordinasi Organisasi se-Kalimantan Timur (Kaltim).



Dalam kegiatan yang berlangsung di Halaman Citra Niaga Samarinda ini, Andi Harun mengajak seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim untuk memperkuat kolaborasi serta berbagi praktik terbaik dalam tata kelola pemerintahan.

Menurut Andi Harun, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi seluruh daerah di Kaltim untuk saling bertukar pengetahuan, memperkuat kerja sama, dan membangun sistem pemerintahan yang adaptif terhadap tantangan zaman.

“Kita harus mengedepankan kolaborasi, bukan kompetisi. Karena muaranya adalah pelayanan publik kepada rakyat,” kata Andi Harun dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan hadirin.

Andi Harun menjelaskan bahwa semangat kolaborasi antar daerah harus diwujudkan dalam bentuk co-governance, yaitu kerja sama lintas wilayah yang nyata dan berkelanjutan.

Ia menilai, praktik tata kelola pemerintahan yang baik dari satu daerah dapat dijadikan contoh dan direplikasi oleh daerah lain tanpa perlu membangun sistem baru dari nol.

“Kalau ada contoh inovasi dari kabupaten atau kota lain yang baik, dengan senang hati kami akan pelajari dan terapkan di Samarinda. Begitu juga kalau ada daerah yang ingin meniru sistem kami, silakan saja. Cukup dengan MoU, tidak perlu keluar biaya lagi,” ujarnya.

Andi Harun menambahkan, kolaborasi seperti ini bukan sekadar pertukaran ide, melainkan bentuk konkret untuk memperkuat efektivitas pelayanan publik.

Ia juga menegaskan pentingnya meninggalkan pola pikir kompetitif antar daerah, sebab pembangunan daerah seharusnya diarahkan untuk kepentingan bersama.

Dalam kesempatan itu, Andi Harun juga mengungkapkan capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda yang meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Dari semula sekitar Rp380 miliar, kini PAD Samarinda berhasil menembus lebih dari Rp1,2 triliun, meskipun sempat menghadapi tekanan akibat pandemi COVID-19.

Ia menjelaskan, capaian tersebut lahir dari kerja keras seluruh jajaran aparatur sipil negara (ASN) dan perangkat daerah yang terus melakukan inovasi dalam pengelolaan pendapatan.

“Yang hebat bukan wali kotanya, tapi seluruh staf yang bekerja keras di lapangan,” ujar Andi Harun.

“Saya hanya motivator, seperti pelatih olahraga. Yang bertarung dan berkeringat adalah para pegawai di lapangan,” tambahnya.

Keberhasilan tersebut, lanjut Andi Harun, menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dalam pemerintahan dapat menghasilkan kinerja fiskal yang nyata dan berkelanjutan.

Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah pengembangan Artificial Intelligence (AI) oleh Pemerintah Kota Samarinda.

Program ini dirancang untuk mendukung tata kelola pemerintahan modern yang lebih efisien, transparan, dan berbasis data.

Andi Harun menjelaskan, meskipun sistem tersebut masih dalam tahap pengembangan, penerapan AI nantinya akan menjadi alat bantu penting dalam proses pengambilan keputusan, pengawasan pembangunan, hingga evaluasi kinerja perangkat daerah.

“AI akan menjadi instrumen penting dalam pengambilan keputusan dan pengawasan program pembangunan. Dengan sistem ini, birokrasi bisa lebih cepat, akurat, dan minim kesalahan,” jelasnya.

Menurutnya, penerapan teknologi semacam ini juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat yang terus mendorong digitalisasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

“Poinnya adalah antar pemerintah itu harus mengedepankan kolaborasi, bukan kompetisi. Dan itu sudah lama menjadi perhatian Presiden maupun Kementerian Dalam Negeri,” katanya.

Ia menambahkan, praktik berbagi sistem atau replikasi inovasi juga menjadi bentuk nyata efisiensi.

Daerah yang sudah memiliki sistem digital yang baik, kata Andi, bisa membagikannya ke daerah lain tanpa perlu biaya besar.

“Kami terbuka kalau ada kabupaten atau kota yang ingin menggunakan sistem yang sudah kami bangun di Samarinda. Cukup MoU saja, tidak perlu mengeluarkan biaya pembangunan ulang,” ujarnya.

Lebih jauh, Andi Harun menyoroti pentingnya membangun ekosistem kolaboratif antar pemerintah daerah, termasuk integrasi antar aplikasi dan inovasi digital.

Ia mengakui, salah satu tantangan utama saat ini adalah belum terintegrasinya sistem informasi di antara perangkat daerah.

“Masih ada pekerjaan rumah besar, yaitu integrasi antar aplikasi dan interoperabilitas antar inovasi perangkat daerah. Selama ini masih banyak inovasi yang berjalan sendiri-sendiri dan cenderung proyek berbasis anggaran, bukan berbasis kinerja,” ujarnya.

Andi Harun menegaskan, pemerintah daerah harus belajar dari satu sama lain dan berani membuka diri terhadap inovasi yang terbukti efektif di daerah lain.

Menurutnya, semangat seperti ini juga menjadi perhatian Presiden dan Kementerian Dalam Negeri yang terus mendorong sinergi antar pemerintah daerah.

“Kita semua harus saling berbagi praktik terbaik untuk menciptakan tata kelola yang tangguh, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan publik,” tegasnya.

Andi Harun berharap kegiatan Rakor se-Kaltim dapat menjadi wadah berkelanjutan untuk memperkuat sinergi antar kabupaten dan kota di Kaltim.

“Kita ini satu pemerintahan. Tidak ada alasan untuk bersaing. Yang ada adalah semangat saling belajar, berbagi, dan tumbuh bersama,” pungkasnya. (*)

Show More
Back to top button