POPNEWS.ID - Sosok Prabowo Subianto dicitrakan sebagai capres yang berada di tengah-tengah di Pilpres 2024.
Hal ini diungkapkan Peneliti Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Di media sosial, kata Burhanuddin, kerap ditemukan komentar "boleh dukung Anies atau Prabowo asal bukan Ganjar"
Ada pula komentar lain "boleh pilih Ganjar atau Prabowo, asal bukan Anies".
"Tak ada sama sekali yang komentar begini, boleh dukung Ganjar atau Anies asal bukan Prabowo. Tidak ada," tegas Burhanuddin.
Hal ini membuktikan Prabowo Subianto sebagai capres yang ada di tengah-tengah.
Burhanuddin Muhtadi memaparkan faktor yang menyebabkan tren elektabilitas bakal calon presiden dari Gerindra Prabowo Subianto terus mengalami kenaikan dan mulai menyalip bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
Salah satunya, Prabowo berada di tengah-tengah pendukung yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan pendukung yang tidak puas.
Berdasarkan Survei Indikator Politik Indonesia bertajuk 'Saling Salip Elektabilitas Capres dan Cawapres Jelang 2024' dalam simulasi tiga nama capres menurut kinerja presiden, warga yang puas dan cukup puas dengan Presiden Jokowi umumnya memilih dua nama Ganjar dan Prabowo. Sedangkan yang tidak puas dengan Jokowi juga hampir imbang memilih bacapres Anies dan Prabowo.
"Jadi ada di dua kaki, jadi pemilih Prabowo ini dapat dari dua segmen sekaligus. Jadi yang menjelaskan Prabowo naik, karena dia dapat dua dukungan dari dua kelompok yang puas sekaligus tidak puas dengan kinerja Jokowi," ujar Burhanuddin dalam rilis survei yang dilakukan secara virtual, Ahad (4/6/2023).
Burhanuddin melanjutkan, sedangkan Ganjar hanya dominan suara warga yang puas aja. Begitu juga Anies yang dominan di suara yang tidak puas semata.
"Betapa Pak Prabowo ambil segmen besar yang umumnya puas terhadap kinerja Jokowi dan Pak Prabowo bagian pemerintah itu sendiri," ujarnya.
Selain itu, hal yang membuat Prabowo naik adalah mulai kembalinya pemilih Prabowo yang sempat lari ke Anies Baswedan kembali ke Menteri Pertahanan tersebut.
Hal ini dilihat dari pemilih dari suku Sunda baik di Jawa Barat maupun Banten yang sebelumnya ke Anies kini berbalik ke Prabowo kembali.
Kenaikan ini diketahui juga berimbas dengan tren menurunnya elektabilitas Anies Baswedan.
Jadi menurut saya tidak fair juga mengatakan pak prabowo naik karena semata mata karena mendapatkan blessing dari kinerja Presiden Jokowi.
Karena faktanya basis lama pak prabowo yg sempat lari ke anies sebagian sudah balik ke kandang.
Salah satunya, Prabowo berada di tengah-tengah pendukung yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan pendukung yang tidak puas. (*)