POPNEWS.ID – Proses revitalisasi Pasar Pagi Samarinda kini telah memasuki tahap akhir.
Pemerintah Kota Samarinda menargetkan proyek senilai ratusan miliar rupiah ini dapat rampung pada Oktober 2025.
Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy, menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus menyelesaikan proyek secara fisik, tetapi juga menaruh perhatian serius terhadap kualitas bangunan.
“Kami tidak mau menerima dalam keadaan setengah jadi. Bangunan harus rapi, finishing dicek secara detail. Jangan sampai ada yang jelek, biar pedagang merasa nyaman dan pembeli juga betah,” ujarnya saat ditemui awak media, Senin (9/9/2025).
Penataan kios di Pasar Pagi dilakukan melalui sistem undian, dengan skema klasterisasi.
Adapun pembagian zonasi pedagang sebagai berikut:
– Lantai dasar : Area parkir kendaraan.
– Lantai 1 : Pedagang basah seperti ikan, daging, dan sayuran.
– Lantai 2–3 : Pedagang kering, emas, dan aksesori.
– Lantai 4–7 : Diperuntukkan bagi pedagang grosir.
Dalam revitalisasi ini, pemerintah juga menyisipkan berbagai fasilitas modern untuk menunjang kenyamanan dan efisiensi, seperti 20 unit eskalator, Lift pengunjung, Sistem pembayaran digital non-tunai.
Marnabas menekankan, meskipun fasilitasnya modern, Pasar Pagi akan tetap mempertahankan suasana khas pasar rakyat.
“Kami ingin pedagang dan pembeli dimanjakan, tetapi tidak kehilangan jati diri pasar tradisional. Ini bukan sekadar bangun gedung baru, tapi menciptakan ruang usaha yang sehat dan layak,” imbuhnya.
Untuk menjaga kualitas layanan, pengelolaan pasar akan dilakukan secara profesional melalui sistem outsourcing, mencakup kebersihan, keamanan, hingga perawatan gedung.
“Pasar Pagi adalah wajah kota. Harus benar-benar layak, baik untuk pedagang maupun pembeli. Harapannya, dengan fasilitas dan penataan baru, pasar ini bisa lebih hidup dan bahkan bisa melahirkan peluang ekspansi usaha bagi para pedagang,” pungkas Marnabas. (*)