HiburanInternasional

Miss Universe 2025 Diwarnai Drama Panas, Miss Meksiko Dipermalukan di Thailand

POPNEWS.ID – Ajang Miss Universe 2025 yang seharusnya menjadi perayaan keindahan, keberagaman, dan pemberdayaan perempuan, justru diwarnai drama besar yang mengguncang dunia pageant internasional.



Insiden melibatkan Fátima Bosch, delegasi dari Meksiko, dan Nawat Itsaragrisil, direktur Miss Universe Thailand sekaligus Wakil Presiden untuk Asia dan Oseania di Miss Universe Organization (MUO).

Peristiwa memanas itu terjadi menjelang sesi penyelempangan (sash ceremony) di Bangkok, Thailand, yang disiarkan langsung melalui laman Facebook Miss Universe Thailand pada awal November 2025.

Dalam siaran tersebut, Nawat tampak menegur Bosch di depan publik karena tidak hadir dalam sesi pemotretan sponsor yang digelar sebelumnya.

Awalnya, teguran itu terdengar seperti bentuk klarifikasi ringan.

Namun suasana berubah tegang ketika Nawat, dengan nada tinggi, meminta Fátima berdiri dan menjelaskan alasannya di depan seluruh peserta dan kamera.

Tak hanya itu, dalam rekaman yang kini viral di media sosial, Nawat terdengar menyebut Bosch dengan kata “bodoh” — komentar yang langsung memicu kemarahan penonton dan sesama kontestan.

Ketika Bosch mencoba menjelaskan situasi, Nawat justru memanggil petugas keamanan dan meminta mereka mengeluarkannya dari ruangan.

Beberapa detik kemudian, sejumlah delegasi lain, termasuk Victoria Kjær Theilvig, Miss Universe 2024 asal Denmark, memilih meninggalkan ruangan sebagai bentuk solidaritas dan protes terhadap perlakuan tersebut.

Dukungan Mengalir untuk Fátima Bosch

Insiden tersebut langsung menjadi trending topic di platform X (Twitter) dan TikTok, dengan tagar #StandWithFatima dan #RespectMissMexico mencapai jutaan unggahan hanya dalam beberapa jam.

Banyak penggemar dan aktivis perempuan memuji keberanian Bosch yang tetap tenang dan berani bersuara di tengah situasi tidak menyenangkan.

Setelah keluar dari ruangan, Bosch menyampaikan pernyataan resminya melalui akun Instagram pribadinya.

Wanita 24 tahun itu menyebut dirinya sangat menghargai Thailand sebagai tuan rumah, tetapi merasa telah direndahkan secara publik oleh Nawat.

“Aku sangat cinta Thailand dan menghargai orang-orang di sini. Namun apa yang dilakukan Nawat kepadaku sangat tidak sopan. Dia memanggilku ‘bodoh’ di depan semua orang hanya karena masalah internal yang tidak ada hubungannya denganku,” ujar Bosch.

Ia menambahkan, sebagai perempuan yang membawa misi pemberdayaan, dirinya tidak bisa diam saat martabatnya direndahkan.

“Kita semua adalah perempuan berdaya. Platform ini ada agar kita bisa bersuara. Jika ada yang mencoba merendahkan martabatmu, bahkan di panggung sebesar ini, kamu berhak untuk melangkah pergi,” tegasnya.

Reaksi Organisasi Miss Universe Meksiko dan MUO

Tak lama setelah pernyataan Bosch beredar, Organisasi Miss Universe Mexico merilis pernyataan resmi yang berisi kecaman keras terhadap perlakuan Nawat Itsaragrisil.

“Kami menolak segala bentuk pelecehan verbal, intimidasi, dan perlakuan tidak hormat terhadap peserta kami. Nilai-nilai Miss Universe selalu menjunjung tinggi martabat, integritas, dan rasa hormat. Tindakan satu individu tidak mencerminkan semangat organisasi global ini,” tulis pernyataan itu.

Mereka juga menegaskan bahwa Bosch akan tetap melanjutkan kompetisi Miss Universe 2025 dengan dukungan penuh dari tim nasional.

“Fátima baik-baik saja dan lebih kuat dari sebelumnya. Dengan kepala tegak dan hati yang teguh, ia akan terus menjadi suara bagi perempuan di seluruh dunia.”

Sementara itu, pihak Miss Universe Organization (MUO) pusat di New York akhirnya turut menanggapi kontroversi tersebut.

Dalam pernyataan resminya yang dirilis pada 5 November 2025, MUO menyampaikan bahwa tindakan Nawat “tidak sejalan dengan prinsip utama Miss Universe tentang pemberdayaan perempuan” dan memastikan akan membatasi peran Nawat dalam kegiatan resmi Miss Universe 2025.

“Kami mengutuk segala bentuk perilaku yang tidak menghormati peserta kami. Setiap perempuan yang bergabung dalam Miss Universe berhak mendapatkan lingkungan yang aman dan penuh penghargaan,” tulis Paula Shugart, Presiden MUO.

Nawat Mengklaim Sudah Meminta Maaf

Setelah dikecam publik, Nawat Itsaragrisil akhirnya buka suara melalui media Thailand.

Ia membenarkan telah berbicara langsung dengan semua kontestan untuk menjelaskan situasi tersebut.

“Saya sudah meminta maaf kepada 75 peserta Miss Universe. Tidak ada niat untuk mempermalukan siapa pun. Semua terjadi karena kesalahpahaman jadwal,” ujarnya, dikutip dari El País.

Namun, banyak pihak menilai klarifikasi tersebut belum cukup.

Tagar #ApologizeToFatima masih terus bergema di dunia maya, sementara berbagai organisasi perempuan menyerukan agar MUO meninjau kembali etika dan batas kewenangan para direktur nasional dalam acara internasional.

Kasus ini kini menjadi perbincangan global, bukan sekadar karena dramanya, melainkan karena makna yang lebih dalam.

Banyak pihak melihat peristiwa ini sebagai simbol dari perjuangan perempuan melawan penyalahgunaan kekuasaan dan pentingnya keberanian untuk bersuara. (*)

Show More
Back to top button