
POPNEWS.ID – Selebgram dan dancer asal Bandung, Regina Phoenix, akhirnya buka suara terkait video yang viral di mana dirinya terlihat menghalangi seorang penggemar cilik bernama Ghendis saat sesi dance cam pada konser BLACKPINK DEADLINE Tour Jakarta Hari 1.
Aksi tersebut memicu kecaman luas dari netizen karena dianggap tidak peka terhadap anak kecil yang menjadi penggemar.
Kronologi Kejadian
Insiden terjadi pada hari pertama konser BLACKPINK yang digelar di Jakarta.
Di salah satu momen, kamera menyorot Ghendis, penggemar cilik yang terlihat berdiri dan siap untuk sesi dance challenge.
Namun tiba-tiba Regina terlihat maju ke depan dan mengambil posisi di depan kamera, sehingga sang anak kehilangan sorotan.
Rekaman tersebut kemudian tersebar luas di media sosial dan menjadi bahan perbincangan.
Setelah video menyebar, Regina akhirnya mengunggah klarifikasi di akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahan tersebut dia menulis:
“Hai teman‐teman, terima kasih yang sudah mengingatkan aku soal video ini. Aku tahu itu adalah tindakan bodoh dengan menghalangi adik ini,” ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa kejadian tersebut berlangsung secara spontan tanpa niat buruk.
“Aku refleks untuk langsung maju dan malah jadi menghalangi, mungkin aku terlalu bersemangat jadi aku bersikap egois soal itu,” lanjutnya.
Regina menambahkan bahwa di luar momen viral itu, ia dan Ghendis duduk berdekatan dan sempat berinteraksi dengan baik.
Dia menyatakan telah menghubungi ibu Ghendis, Ozarazellova, untuk menyampaikan permohonan maaf secara pribadi dan memastikan bahwa Ghendis baik‐baik saja.
Reaksi Publik dan Dampaknya
Reaksi netizen pun beragam.
Banyak yang memberi kritikan terhadap tindakan Regina yang dinilai kurang memperhatikan hak penggemar cilik, mengingat momen konser seharusnya jadi ruang untuk semua penggemar, terutama yang masih anak‐anak.
Sementara sebagian lainnya menerima permintaan maafnya dan berharap insiden serupa tidak terulang.
Error sosial semacam ini mengingatkan bahwa figur publik—terutama yang kerap berada di sorotan—harus tetap menjaga sikap dan kesadaran akan lingkungan sekitar, termasuk penggemar muda yang mungkin berada di posisi rentan.
Dalam unggahannya, Regina mengakhiri klarifikasinya dengan pernyataan penuh refleksi.
“Lesson learned. Maafin aku yang super reckless ini. It won’t happen again,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa dia menyadari kesalahan dan berkomitmen untuk lebih berhati‐hati di masa depan.
Meskipun demikian, netizen umumnya akan menilai apakah langkah tersebut bersifat tulus dan diikuti dengan perubahan nyata.
Insiden ini menjadi contoh penting tentang bagaimana kontrol diri, kesadaran terhadap ruang publik, dan empati terhadap penggemar—terutama yang masih anak‐anak—sangat dibutuhkan oleh setiap sosok yang berada di panggung atau tengah menjadi perhatian massa.
Sakralnya sebuah momen hiburan bukan hanya soal tampil menonjol, tetapi menjaga agar pengalaman semua orang, termasuk yang muda atau baru pertama kali hadir, tetap inklusif dan aman.
Bagi penggemar, ini juga menjadi pengingat bahwa unggahan di media sosial atau video yang viral hanyalah potongan kecil dari konteks yang lebih luas.
Namun, bagi sang figur publik, tindakan kecil yang tampak sepele bisa cepat menjadi sorotan dan menimbulkan ekspektasi untuk bertindak lebih bertanggung jawab. (*)