
POPNEWS.ID – Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri menghadiri kegiatan Tabligh Akbar “Berambai Berdzikir”.
Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD PWNU) Kalimantan Timur bekerja sama dengan Majelis Al-Awwabien yang menggelar kegiatan tersebut.
Kegiatan muhasabah akhir tahun tersebut berlangsung di Kelurahan Berambai, Kecamatan Samarinda Utara, Minggu (21/12/2025).
Tabligh Akbar ini menjadi momentum refleksi diri menjelang pergantian tahun sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.
Ratusan jamaah tampak khusyuk mengikuti rangkaian dzikir dan tausiyah dalam suasana religius dan penuh kebersamaan.
Pemerintah Apresiasi Peran LD PWNU Kaltim
Dalam sambutannya, Saefuddin Zuhri menyampaikan apresiasi kepada LD PWNU Kalimantan Timur yang dinilai konsisten menghadirkan kegiatan keagamaan sebagai sarana pembinaan spiritual dan sosial masyarakat.
“Pemerintah Kota Samarinda menyambut baik kegiatan keagamaan seperti ini. LD PWNU Kaltim telah menjadi mitra strategis dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah, pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian nilai-nilai keislaman,” ujar Saefuddin.
Ia menegaskan bahwa Samarinda sebagai kota peradaban religius senantiasa mengedepankan nilai-nilai keagamaan dalam proses pembangunan.
Menurutnya, pemerintah daerah berkomitmen mendukung program keagamaan yang membawa dampak positif bagi kehidupan sosial masyarakat.
Muhasabah Akhir Tahun dan Refleksi Diri
Memasuki momen muhasabah akhir tahun, Saefuddin mengajak masyarakat melakukan refleksi diri atas amal perbuatan selama setahun terakhir.
Ia mengutip firman Allah SWT dalam Surat Al-Hasyr ayat 18 sebagai pengingat pentingnya evaluasi diri.
“Momentum muhasabah ini mengingatkan kita untuk merenung, sejauh mana amal kita telah mendekatkan diri kepada Allah SWT dan apa yang perlu kita perbaiki di tahun mendatang,” katanya.
Ia berharap dzikir dan doa bersama ini dapat membersihkan hati serta mempererat silaturahmi antarwarga.
“Mari kita manfaatkan dzikir bersama ini untuk memperbanyak istighfar. Semoga tahun 2026 membawa keberkahan yang lebih besar bagi kehidupan beragama dan bermasyarakat,” ucapnya.
Tausiyah tentang Keutamaan Waktu dan Amal Jariyah
Tabligh Akbar ini turut dihadiri sejumlah ulama NU, di antaranya Rois Syuriyah PWNU Kaltim KH M. Ali Cholil, KH Buhori Noor, dan Ketua LD PWNU Kaltim Ustadz Rudini.
Sementara itu, Ustadz Muhammad Yusuf, pendakwah asal Sulawesi Selatan, dalam tausiyahnya menekankan pentingnya memanfaatkan waktu-waktu istimewa.
“Ada lima malam yang memiliki keutamaan khusus, salah satunya malam pertama bulan Rajab. Barang siapa berdoa pada malam tersebut, insya Allah doanya diijabah,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya keseimbangan antara ibadah individu dan ibadah sosial melalui amal jariyah.
“Amal jariyah pahalanya tidak terputus. Jangan hanya memikirkan dunia, tetapi siapkan juga bekal menuju akhirat,” pungkasnya. (*)

