
POPNEWS.ID – Festival Mahakam atau FESMA 2025 resmi ditutup di kawasan Teras Samarinda, Minggu (23/11/2025).
Penutupan ditandai dengan pembagian hadiah bagi para pemenang berbagai lomba yang telah digelar sepanjang rangkaian festival.
Acara penutup tersebut turut dipadati ratusan pengunjung yang datang untuk menikmati puncak perayaan tahunan ini.
Gelaran yang diselenggarakan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda itu mengusung tema “Kreasi Musik dan Budaya untuk Indonesia Maju”.
Tahun ini, FESMA kembali menjadi magnet kegiatan publik yang menonjolkan seni, budaya, olahraga air, hingga kreativitas generasi muda Samarinda.
Acara tahunan yang digelar di tepian Sungai Mahakam itu selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun dari daerah sekitar.
Ragam kegiatan mulai parade, kompetisi, hingga penampilan seni, kembali menghadirkan semarak khas Samarinda di sepanjang sungai ikonik tersebut.
Apresiasi Pemerintah Kota
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan FESMA 2025.
“Festival ini merupakan wujud komitmen kita memajukan pariwisata, budaya, dan potensi generasi muda untuk Samarinda yang lebih maju,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan salam serta penghargaan kepada seluruh seniman, budayawan, dan masyarakat yang selama ini menjaga kekayaan budaya lokal.
Menurut Saefuddin, FESMA adalah ruang bertemunya kreativitas, inovasi, dan semangat kebersamaan masyarakat Samarinda.
Tahun ini, aneka kegiatan seperti Parade Jetski, Senam Sehat, Lomba Masak, Lomba Menggambar, Lomba Memancing, penampilan Budaya Nusantara, Parade dan Trial Paddleboard, Mahakam Sunset Fun Run, serta lomba seni tari dan musik, berhasil menarik peserta dari berbagai usia dan latar belakang.
“Saya sangat bangga atas partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat mulai dari pelajar, komunitas, pemuda, pelaku pariwisata, UMKM, hingga pemerintah. Kegiatan ini tidak hanya mendorong berkembangnya bakat, tetapi juga memperkuat rasa cinta kita terhadap budaya lokal,” katanya.
Ia menegaskan bahwa festival tahunan ini turut memperkenalkan pesona Sungai Mahakam sebagai ikon wisata kota.
Seiring berkembangnya event, Pemerintah Kota Samarinda berharap FESMA dapat semakin dikenal sebagai agenda budaya yang mendukung pariwisata lokal.
“Festival Mahakam telah memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkreativitas serta membangun citra Samarinda sebagai kota yang ramah, inklusif, dan dinamis,” tambahnya.
Dukungan Generasi Muda dan UMKM
Selama pelaksanaan, FESMA 2025 juga menjadi wadah bagi pelaku UMKM lokal memasarkan berbagai produk kuliner, kerajinan, dan fesyen khas Samarinda.
Banyak pengunjung memanfaatkan kesempatan ini untuk sekaligus menikmati hiburan dan berbelanja.
Menurut Saefuddin, keberadaan UMKM merupakan salah satu kekuatan yang ingin terus ditonjolkan melalui festival ini. Pemerintah kota berkomitmen memberikan ruang lebih luas kepada pelaku usaha lokal agar dapat naik kelas dan dikenal lebih luas.
“Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba. Semoga prestasi dan inspirasi mereka terus berkembang demi kemajuan kota kita,” ucapnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga semangat pelestarian budaya.
“Biarlah FESMA 2025 menjadi bukti bahwa Samarinda adalah kota yang menghargai dan mengembangkan kekayaan budaya lokal sambil tetap terbuka terhadap perkembangan zaman,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Samarinda, Muslimin, menyampaikan rasa bangganya atas kesuksesan penyelenggaraan FESMA tahun ini.
“Kami sangat bersyukur kegiatan FESMA 2025 dapat berjalan lancar. Terima kasih kepada seluruh panitia dan pihak yang terlibat. Tanpa kerja sama dan dukungan masyarakat, festival ini tidak akan semeriah ini,” ujarnya.
Ia berharap festival ini dapat terus berkembang dan menjadi kalender wisata yang tidak hanya dinantikan warga Samarinda, tetapi juga wisatawan dari luar daerah.
Dengan berakhirnya penutupan malam ini, FESMA 2025 resmi ditutup.
Namun semangat pelestarian budaya, kreativitas generasi muda, dan promosi wisata sungai Mahakam diharapkan terus menyala di tengah masyarakat.
Kegiatan ini pun ditutup dengan penampilan para pemenang lomba tari dan musik serta tembang lagu dari Saefuddin Zuhri dan ibu ketua PKK Rinda Wahyuni Andi Harun yang membuat suasana penutupan semakin meriah. (*)

