Sports

Manchester United Dihantui Masalah Bruno Fernandes Jelang Duel Panas Kontra Liverpool

POPNEWS.ID – Manchester United tengah menghadapi tantangan besar jelang duel klasik kontra Liverpool pada pekan kedelapan Liga Inggris 2025/26 yang akan digelar di Stadion Anfield, Minggu (19/10).



Laga bertajuk “North West Derby” ini tak hanya sarat gengsi, tetapi juga menjadi ujian penting bagi pelatih baru MU, Ruben Amorim yang tengah berusaha mengangkat performa Setan Merah.

Namun menjelang pertandingan tersebut, MU justru diterpa masalah pelik terkait kondisi kapten tim, Bruno Fernandes.

Gelandang kreatif asal Portugal itu dilaporkan mengalami kelelahan fisik dan mental, serta tidak berada dalam performa terbaiknya.

Situasi ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat Fernandes merupakan salah satu pemain kunci dalam skema permainan Manchester United.

Mengutip laporan Manchester Evening News, Bruno Fernandes adalah pemain dengan menit bermain terbanyak sejak Ruben Amorim resmi menukangi Manchester United pada awal musim ini.

Ketergantungan tim terhadap Fernandes sangat besar, terutama dalam membangun serangan dan menjaga ritme permainan.

Amorim tampaknya belum memiliki opsi lain yang bisa menggantikan peran Fernandes di lapangan, sehingga pemain berusia 31 tahun itu hampir selalu tampil penuh dalam setiap pertandingan, baik di Liga Inggris, Liga Champions, maupun kompetisi domestik lainnya.

Namun, beban bermain yang tinggi ini mulai menunjukkan dampaknya.

Performa Fernandes dalam beberapa pertandingan terakhir terlihat menurun, baik dari segi kreativitas maupun kontribusi langsung terhadap gol.

Kondisi Bruno Fernandes makin diperparah oleh kelelahan mental akibat kegagalan tim nasional Portugal memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 lebih awal.

Dalam laga kualifikasi terakhir periode Oktober, Portugal hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Hungaria.

Hasil tersebut menjadi pukulan bagi Fernandes, yang ikut bermain penuh dalam pertandingan tersebut.

Ironisnya, pemain yang mencetak gol penyeimbang bagi Hungaria adalah Dominik Szoboszlai, gelandang andalan Liverpool yang kemungkinan besar akan menjadi lawan langsung Fernandes di laga Minggu nanti.

Kehadiran Szoboszlai di lini tengah Liverpool menambah tekanan pada Fernandes, baik secara teknis maupun emosional.

Duel ini bukan hanya soal persaingan antar klub, tetapi juga pembuktian personal antara dua gelandang terbaik Eropa saat ini.

Salah satu kritik terhadap Ruben Amorim adalah keputusannya memainkan Fernandes di luar posisi terbaiknya.

Dalam beberapa pertandingan terakhir, Amorim kerap menempatkan Fernandes lebih dalam sebagai gelandang tengah dalam formasi 3-4-3 yang ia terapkan.

Padahal, selama ini Fernandes dikenal paling efektif saat bermain sebagai gelandang serang atau nomor 10, posisi yang memungkinkannya untuk lebih bebas bergerak di area sepertiga akhir lawan, menciptakan peluang, dan mencetak gol.

Perubahan posisi ini membuat performa Fernandes menurun drastis.

Ia tidak lagi menjadi pusat kreativitas MU, dan hal ini turut berdampak pada produktivitas tim secara keseluruhan.

Beberapa pengamat bahkan menyebut MU kini seperti kehilangan “nyawa” dalam permainan menyerang mereka.

Menjelang pertandingan krusial melawan Liverpool, MU tentu berharap bisa tampil dengan kekuatan penuh.

Namun skuad lengkap saja belum tentu cukup untuk mengalahkan The Reds di Anfield, salah satu stadion paling angker di Inggris.

MU butuh lebih dari sekadar pemain bintang. Mereka membutuhkan sistem permainan yang berjalan baik, transisi cepat, pertahanan solid, dan yang paling penting, eksekusi tajam di depan gawang.

Dalam konteks ini, peran Bruno Fernandes menjadi sangat vital. Ia adalah sosok pemimpin di lapangan, pengatur ritme permainan, dan pencipta peluang utama.

Jika Fernandes tidak tampil dalam performa terbaiknya atau bahkan absen , peluang MU untuk mencuri poin dari Anfield bisa menipis drastis.

Ruben Amorim kini dihadapkan pada dilema. Di satu sisi, ia membutuhkan Fernandes di lapangan.

Di sisi lain, ia harus mempertimbangkan kondisi fisik dan mental sang pemain.

Memaksakan Fernandes bermain dalam kondisi tidak ideal bisa berdampak buruk bagi performa tim secara keseluruhan.

Pelatih asal Portugal itu juga perlu mengevaluasi kembali sistem permainannya.

Jika 3-4-3 membuat pemain kunci seperti Fernandes kehilangan efektivitasnya, maka tak ada salahnya melakukan penyesuaian.

Mengembalikan Fernandes ke posisi favoritnya sebagai gelandang serang bisa menjadi langkah penting jika MU ingin memperbesar peluang meraih hasil positif di Anfield. (*)

Show More
Back to top button