POPNEWS.ID – Semangat merah putih tampak membara di Aula Kecamatan Samarinda Ulu, Jalan Juanda, pada Kamis (16/10/2025) pagi.
Ratusan pelajar dari 18 sekolah tingkat SMP di wilayah Kecamatan Samarinda Ulu dan Sungai Kunjang antusias mengikuti kegiatan Sosialisasi Penguatan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Samarinda.
Mengusung tema “Penguatan Nasionalisme Generasi Muda Melalui Paskibraka”, kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai Pancasila, memperkuat semangat kebangsaan, serta membentuk karakter generasi muda yang disiplin dan berjiwa patriotik.
Sosialisasi ini juga menjadi bagian dari pembinaan awal bagi calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di masa mendatang.
Sekretaris Badan Kesbangpol Samarinda, Miftahurrizqa dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata pemerintah kota dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh secara mental, fisik, dan ideologis.
“Kami ingin nilai-nilai kebangsaan tidak hanya dihafal, tapi benar-benar hidup di dalam diri anak-anak kita. Dari sinilah calon-calon Paskibraka itu ditempa, bukan hanya untuk mengibarkan bendera, tapi juga untuk membawa semangat persatuan di mana pun mereka berada,” tegasnya.
Menurut Miftahurrizqa, pembinaan sejak dini sangat penting agar para pelajar memiliki kesiapan lebih matang ketika nantinya mengikuti seleksi Paskibraka di tingkat SMA.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkenalkan nilai-nilai dasar Pancasila sebagai fondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pelajar tingkat SMP sengaja menjadi sasaran dalam kegiatan sosialisasi ini.
Hal ini karena usia remaja merupakan fase penting dalam pembentukan karakter dan identitas kebangsaan.
Dengan memperkenalkan nilai-nilai Pancasila serta wawasan kebangsaan melalui pendekatan yang tepat, diharapkan para siswa mampu tumbuh sebagai pribadi yang cinta tanah air dan menjunjung tinggi persatuan.
“Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya mengenal Paskibraka dari sisi seremonial saja, tapi juga dari sisi ideologis dan pembentukan kepribadian. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa,” tambah Miftahurrizqa.
Para peserta terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan.
Selain pemaparan materi tentang Pancasila dan wawasan kebangsaan, mereka juga mendapatkan motivasi dan pembekalan mental dari para pembina berpengalaman, termasuk alumni Paskibraka tingkat kota, provinsi, dan nasional.
Kesbangpol Samarinda dalam dua tahun terakhir berhasil mencatat prestasi dengan meloloskan wakilnya ke tingkat nasional sebagai anggota Paskibraka mewakili Provinsi Kalimantan Timur.
Prestasi ini ingin dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
Setiap tahun, proses seleksi Paskibraka di Kota Samarinda diikuti oleh sekitar 300 hingga 400 siswa tingkat SMA sederajat.
Dari jumlah tersebut, hanya 42 siswa terbaik—terdiri dari 21 putra dan 21 putri—yang dipilih menjadi anggota Paskibraka Samarinda.
Selanjutnya, tiga pasang terbaik akan dipilih untuk mewakili kota ke tingkat provinsi.
Dari tingkat provinsi inilah kemudian diseleksi satu pasang terbaik untuk dikirim menjadi anggota Paskibraka nasional.
“Kami optimis, dengan pembinaan sejak dini dan proses seleksi yang ketat, Samarinda bisa terus mengirimkan wakil terbaiknya hingga ke tingkat nasional. Harapan kami, semangat perjuangan ini bisa terus menginspirasi pelajar lain untuk ikut berkontribusi membanggakan kota dan daerahnya,” ujar Miftahurrizqa.
Melalui sosialisasi ini, Kesbangpol Samarinda berharap semangat kebangsaan dan cinta tanah air terus menyala dalam diri generasi muda.
Terlebih di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat, nilai-nilai dasar kebangsaan harus tetap dijaga dan diperkuat.
Miftahurrizqa menegaskan bahwa generasi muda adalah penentu arah masa depan bangsa.
Oleh karena itu, pembinaan karakter dan ideologi kebangsaan tidak boleh hanya menjadi formalitas belaka, melainkan harus diwujudkan dalam program yang konkret dan menyentuh langsung ke peserta didik.
“Kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, tapi juga bentuk pengabdian kita untuk masa depan bangsa. Dari pelajar SMP inilah, bibit unggul bangsa akan tumbuh, membawa semangat persatuan dan kesatuan yang menjadi ciri khas Indonesia,” pungkasnya (*)