POPNEWS.ID – Wali Kota Samarinda, Andi Harun secara resmi menutup gelaran Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadits (MTQH) ke-45 tingkat Samarinda yang berlangsung meriah di Teras Samarinda, Jalan Gajah Mada, pada Minggu malam (5/10/2025).
Dalam sambutannya, Andi Harun menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, dewan juri, dan panitia yang telah menyukseskan ajang tahunan ini.
Ia menekankan bahwa MTQH bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga merupakan sarana perjalanan spiritual dan penguatan nilai-nilai keimanan.
“Meraih prestasi dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits bukan hanya tentang menjuarai lomba, tetapi tentang mengukir perjalanan spiritual dan intelektual yang penuh pengabdian kepada Al-Qur’an,” ujar Andi Harun.
Menurutnya, setiap peserta yang tampil telah berkontribusi dalam mengagungkan kalimat suci Allah SWT, terlepas dari menang atau tidaknya dalam lomba.
“Kemenangan ataupun kegagalan harus disikapi dengan bijaksana. Karena sesungguhnya, baik yang menang maupun yang belum berhasil, sama-sama mendapat pahala di sisi Allah SWT,” tambahnya.
Andi Harun juga memberikan dorongan kepada para peserta berprestasi untuk terus mengasah kemampuan, dan berharap mereka mampu membawa nama Samarinda di ajang MTQH tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
“Saya yakin Samarinda memiliki potensi besar untuk mengukir prestasi gemilang di tingkat provinsi. Semangat para qari dan qariah malam ini adalah bukti kecintaan terhadap kalam Ilahi,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya peran Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dalam membina generasi Qur’ani.
Ia mengapresiasi kerja keras panitia serta pengurus LPTQ dalam menyelenggarakan MTQH yang berjalan lancar dan penuh kekhidmatan.
“Dalam mengelola lembaga seperti LPTQ dibutuhkan kerja keras, pemahaman mendalam, serta keikhlasan. Saya berpesan agar seluruh pengurus lebih bersungguh-sungguh membina qari dan qariah, agar Samarinda bisa menempati papan atas di tingkat provinsi mendatang,” pungkasnya.
MTQH ke-45 tahun ini menjadi bukti bahwa pembinaan yang konsisten dan kolaborasi berbagai pihak mampu menghasilkan acara yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga sarat makna spiritual. (*)