POPNEWS.ID – Kisah perjuangan panjang menurunkan berat badan dialami ibunda artis Tasya Kamila, Isverina Andriany. Setelah 25 tahun berjuang melalui berbagai program diet tanpa hasil permanen, Isverina akhirnya memutuskan menjalani operasi bariatrik untuk mengatasi obesitas tingkat tiga yang dialaminya.
Cerita tersebut dibagikan langsung oleh Tasya Kamila melalui akun Instagram pribadinya, @tasyakamila. Dalam unggahannya, mantan penyanyi cilik ini mengungkapkan bahwa sang ibu telah mencoba segala cara sejak tahun 2000 untuk menurunkan berat badan, namun hasilnya selalu gagal bertahan lama.
“Gagal diet selama 25 tahun berujung obesitas tingkat 3 akhirnya Mamaku jalani Operasi Bariatrik potong lambung,” tulis Tasya.
Awalnya, Isverina memulai program diet dengan berat badan 60 kilogram dan sempat berhasil menurunkan belasan kilogram. Namun, tak lama kemudian berat badannya kembali naik. Selama bertahun-tahun, berbagai metode telah ia tempuh mulai dari puasa, akupunktur, defisit kalori, suplemen herbal, diet keto, hingga suntik penurun berat badan.
“Udah ke berbagai dokter gizi dan jalanin beragam metode diet… semuanya udah dia coba,” ungkap Tasya.
Sejak 2020 hingga 2025, berat badan Isverina bertahan di kisaran 105–110 kilogram. Kondisi ini mengantarkannya pada kategori obesitas tingkat tiga dan memicu berbagai penyakit serius seperti diabetes melitus, fatty liver, kolesterol tinggi, hipertensi, serta sleep apnea yang membuatnya mendengkur parah. Mobilitas pun semakin terbatas.
“Lutut bermasalah, susah gerak, makin gak suka olahraga, selalu nggak PD dengan penampilan, takut difoto, low self-esteem,” lanjut Tasya menggambarkan kondisi sang ibu.
Dalam situasi tersebut, istri Randi Bachtiar ini kemudian bertemu dengan dr. Peter Ian Limas yang menyarankan prosedur bariatrik berupa pemotongan lambung. Prosedur ini diharapkan mampu menurunkan berat badan 30-35 kilogram dengan efek lapar yang lebih minim.
“Dengan potong lambung, otomatis volume kemampuan makannya berkurang. Selain itu, di lambung juga ada pusat selera makan yang mana itu juga akan dibuang. Sehingga, goalnya Mama bisa turunin BB 30–35 kg dengan minim rasa lapar dan lebih cepat kenyang,” jelas Tasya mengutip penjelasan sang dokter.
Kisah ini menjadi refleksi tentang perjuangan panjang seseorang melawan obesitas dan dampak serius yang ditimbulkannya. Keputusan Isverina menjalani operasi bariatrik menandai babak baru dalam upayanya untuk hidup lebih sehat setelah berbagai metode diet selama 25 tahun tak juga memberikan hasil permanen.
(Redaksi)